National Innovation Competition Sosialisasi di STIKOM Bali
Jumat, 25 Maret 2016,
07:00 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Kota Tangerang Selatan akan menjadi tuan rumah Global Innovation Forum (GIF), sebuah event internasional yang digelar oleh World Technopolis Association (WTA) bekerja sama dengan UNESCO pada 20-23 September 2016.
Serangkaian dengan GIF, juga digelar National Innovation Competition (NIC) bertemakan pembangunan berkelanjutan. Aissa Mutiara Putri dari Business Innovation Center sebagai event, Rabu (23/03/2016) hadir di STIKOM Bali guna menyosialisasikan GIF dan NIC 2016 di depan para wakil perguruan tinggi di Bali.
“Melalui NIC ini kami ingin mencari para inovator seluruh Indonesia. Inovasinya bisa berbentuk program (seperti pemberdayaan masyarakat), teknologi atau produk. Syaratnya, inovasi tersebut adalah sesuatu yang baru dan sudah diterapkan. 100 proposal inovasi terbaik akan kami terbitkan dalam dua bahasa, Indonesia dan Inggris. Sepuluh proposal terbaik akan diundang dalam GIF untuk mempresentasikan inovasinya, lalu dipilih tiga terbaik guna mendapatkan awards,” terang Aissa Mutiara
Aissa mengatakan , kompetisi ini terbuka bagi umum, seluruh inovator Indonesia yang karya inovasinya telah diterapakan atau dipasarkan, dan mendukung sedikitnya satu dari 17 sasaran pembangunan berkelanjutan tersebut. Sesuai Agenda PBB 2015, kata Aissa Mutiara, inovasi menjadi kunci penting untuk meningatkan standar hidup yang berkelanjutan, menyediakan makanan untuk populasi yang terus tumbuh, menjaga anak-anak selalu sehat, dan menjaga lingkungan akan sangat sulit apabila kita tidak mampu menemukan cara yang lebih baik, murah, dan cerdas dalam memproduksi barang dan jasa dan membawanya ke masyarakat atau pasar.
“Pada praktiknya sustainability kerap digunakan dalam usaha menyeimbangkan tiga dimensi pembangunan keberlanjutan yaitu economic development, social progress dan environmental responsibility untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dengan turut mendukung kelestarian lingkungan. Tiga dimensi inilah yang kemudian dikembangkan oleh PBB menjadi 17 sasaran pembangunan berkelanjutan (Sustainable Goals),” jelas Aissa Mutiara Putri.
Disebukan Aissa, pembangunan berkelanjutan merupakan aspirasi yang luhur dan penting bagi masyarakat, dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhuhan masyarakat saat ini tanpa mengorbankan kebutuhan generasi di masa yang akan datang. Ke-17 Sustainable Goals tersebut di
antaranya pengentasan kemiskinan, tidak ada kelaparan, kesehatan dan kesejahteraan, pendidikan berkualitas, kesetaraan gender, air bersih dan sanitasi, energy bersih dan terjangkau, pekerjaan yang layak dan pertumbuhan, industry, inovasi dan prasarana.
“Oleh karena itu, dalam rangka mendorong sustainable development, sangat diperlukan pertimbangan yang penuh terhadap ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi,” tutup Aissa Mutiara Putri, wanita asal Aceh ini.
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/rls