Beritabali.com - Denpasar. Budaya berolahraga tidak dapat tumbuh secara instan, namun melalui proses yang berjenjang dan berkesinambungan dimulai dari lingkungan terkecil sampai komunitas masyarakat yang lebih besar. Melalui pelaksanaan Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) Kota Denpasar tahun 2016, menjadi momentum yang sangat tepat dalam pembangunan olahraga lewat pemberdayaan dan peningkatan prestasi.
Melihat hal tersebut Pemkot Denpasar terus berperan aktif di dalam menumbuhkembangkan olahraga prestasi, olahraga pendidikan serta olahraga rekreasi.
“Kita harus terus lestarikan olahraga tradisional yang tumbuh dan berkembang di masyarakat,” ujar Walikota Denpasar I.B Rai Dharmawijaya Mantra, saat membuka secara resmi pelaksanan FORMI Kota Denpasar, Jumat (18/11) bertempat di Stadion Kompyang Sujana Denpasar.
Pembukaan ditandai dengan pelepasan balon dan kibasan bendera start di arena festival.
Pelaksanaan FORMI juga dihadiri Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar Made Muliawan Arya, Pimpinan SKPD Pemkot Denpasar, dan penampilan tarian Baris Gede dari SMKN 5 Denpasar, serta Marching Band SMAN I Denpasar.
Lebih lanjut Walikota Rai Mantra mengatakan pemberdayaan harus terus juga dilakukan sehingga olah raga tradisional ini tidak punah yang memiliki tujuan untuk mempererat tali silahturahmi antar desa/lurah di Kota Denpasar.
Olahraga tradisional ini juga menurut Rai Mantra memiliki akar budaya yang tidak boleh hilang begitu saja, namun lewat pelestarian dan pemberdayaan mampu memperkuat silahturahmi, dan tentunya membawa dampak peningkatan kesehatan masyarakat.
“Kita harus terus melakukan pemberdayaan dan yang paling penting sama-sama menjaga kelestarian olahraga tradisional yang kita miliki,” ujar Rai Mantra.
Sementara Ketua Panitia FORMI Denpasar, yang juga Kabag Kesra Setda Kota Denpasar I GN Bagus Mataram mengatakan kegiatan FORMI pada tahun-tahun sebelumnya hingga saat ini tetap mempertandingkan cabang-cabang olahraga seperti Tarik Tambang Putra dan putri, Hadang PKK, Hadang sekaa teruna, Dagongan putra dan putri, Metajog sekaa teruna, Jalan Terompah putra dan putri, Deduplak, Pencak Silat seni tunggal putra dan putri.
Tahun ini pelaksanaan FORMI mengangkat tema “Melalui Pengembangan dan Pelestarian Olahraga Tradisional Kita Perkokoh Semangat Persatuan dan Kesatuan Jati Diri Masyarakat Menuju Denpasar Kota Cerdas Berlandaskan Budaya dan Kearifan Lokal,”. Terkait peserta, Mataram mengatakan diikuti Atlet dari 43 desa/kelurahan se-Kota Denpasar dengan waktu pelaksanaan festival selama tujuh hari dari pelaksanaan pembukaan yakni 18 hingga 24 November mendatang dengan seluruh rangkaian pertandingan dipusatkan di Stadion dan Gor Kompyang Sujana.
“Kami akan melakukan seleksi ketat pelaksanaan FORMI Kota Denpasar sehingga dapat menjaring atlet-atlet tangguh yang nantinya Kota Denpasar dapat mewakili Bali pada ajang PORNAS Ke IV Tahun 2017 yang rencananya akan dilaksanakan di Kota Palembang,” ujar Mataram. [Pur/wrt]