Pahlawan Nasional Asal Bali Jadi Gambar di Pecahan Mata Uang Rupiah Baru
Selasa, 20 Desember 2016,
18:00 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Beritabali.com, Jakarta. Wakil Gubernur Bali mengapresiasi dipilihnya salah satu putra terbaik Bali I Gusti Ketut Pudja yang dijadikan gambar dalam pecahan uang logam tertinggi yaitu Rp 1.000.
Menurutnya ini merupakan bentuk penghargaan dan perhatian pemerintah pusat terhadap tokoh Bali yang berkecimpung di kancah nasional di masa perjuangan kemerdekaan.
BACA JUGA:
Demikian disampaikannya saat menghadiri acara peluncuran Uang Rupiah Tahun Emisi 2016 di Kantor Bank Indonesia, Jakarta (19/12).
"Ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi kita masyarakat Bali, karena beliau yang juga merupakan pahlawan nasional, sekarang mendapat kesempatan untuk dijadikan gambar di salah satu mata uang baru Republik Indonesia. Saya harap ini bisa menjadi media positif bagi pahlawan nasional asal Bali agar semakin dikenal di tanah air. Dan tentunya kita harapkan ini akan menumbuhkan rasa patriotisme,” imbuhnya.
Lebih jauh Sudikerta berharap masyarakat Indonesia, khususnya Bali, untuk terus menjaga dan bangga menggunakan mata uang rupiah sebagai bentuk transaksi dalam kehidupan sehari-hari.
“Mari kita gunakan mata uang Rupiah dalam setiap transaksi, sebagai bentuk kebanggaan atas kedaulatan bangsa. Selain itu ini merupakan salah satu cara menstabilkan mata uang kita,” ujarnya.
Sebagai catatan I Gusti Ketut Pudja sendiri sempat menjabat sebagai Gubernur Sunda Kecil (red: Bali dan Nusa Tenggara) pasca proklamasi kemerdekaan.
Ia juga turut merancang pembukaan dan batang tubuh UUD 1945 pada sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pertama dan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
Selain I Gusti Ketut Pudja, ada sebelas pahlawan nasional lain yang gambarnya di abadikan pada mata uang Rupiah yang baru, diantaranya, Ir. Soekarno – Hatta, Cut Meutia, Dr. Syam Ratulangi, dan Muhamad Husni Thamrin.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang hadir dalam peluncuran tersebut mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk terus mencintai Rupiah dengan cara yang nyata. Menurutnya dengan mencintai dan bertransaksi menggunakan Rupiah, maka itu berrarti bahwa tiap masyarakat juga mencintai kedaulatan dan kemandirian bangsa Indonesia.
“Mencintai dan bertransaksi menggunakan Rupiah juga berarti mencintai budaya dan karakteristik bangsa Indonesia itu sendiri,” imbuhnya.
Ia juga melanjutkan, banyak cara bagi masyarakat untuk mencintai Rupiah. Melalui transaksi dengan mata uang NKRI tersebut, adalah bentuk kecintaan terhadap rupiah dan kewibawaan bangsa Indonesia.
“Rupiah tidak akan pernah tergantikan karena itu juga simbol kewibawaan bangsa kita,” tegasnya.
Sebelumnya Agus Martowardojo melaporkan jika peluncuran Rupiah Tahun Emisi 2016 yang jatuh pada tanggal 19 desember dipilih karena bertepatan juga dengan Hari Bela Negara.
BACA JUGA:
Menurutnya hal ini juga merupakan momen spesial karena pertama kali dilakukan sejak Indonesia merdeka.
Meskipun pecahan Rupiah baru telah diluncurkan, Agus Martowardojo mengingatkan masyarakat untuk tidak resah karena pecahan lama masih berlaku sepanjang belum dicabut dan ditarik dari peredaran. [rls/wrt]
Reporter: -