search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kader Gerindra jadi KSP, Jokowi Ingin jadi Rebutan
Selasa, 20 Desember 2016, 19:00 WITA Follow
image

Pengamat politik dari Universitas Jayabaya Igor Dirgantara [ist]

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Beritabali.com, Jakarta. Meski dalam posisi oposisi, Partai Gerindra dikabarkan bakal mendapat posisi penting dalam pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
 
Salah satu kader partai besutan Prabowo Subianto dikabarkan bakal diangkat Jokowi menjadi Kepala Staf Kepresidenan (KSP) menggantikan Teten Masduki.
 
BACA JUGA: 
Menanggapi hal itu, pengamat politik dari Universitas Jayabaya Igor Dirgantara mengatakan, itu semua adalah hak prerogatif Jokowi sebagai presiden. Namun, apabila itu benar terjadi, Ia menilai Jokowi akan ambil peran atau memegang catur perpolitikan secara utuh.
 
"Kalau itu dilakukan oleh Presiden Jokowi, berarti Presiden Jokowi pinter sebenarnya. Dia mencipatakan supaya dia jadi penengah (dalam komunikasi)," kata Igor, Senin (19/12).
 
Menurut dia, apabila kader Partai Gerindra yang menduduki jabatan itu, diyakininya KSP tidak akan menjadi penghubung yang baik antara legislatif dan eksekutif, ataupun partai pengusung dengan Jokowi. 
 
"Jadi rebutan antara parlemen, partai di luar pemerintah dengan partai pendukung pemerintah untuk berkomunikasi," ujar Igor.
 
Wakil Sekjen DPP Partai Gerindra Andre Rosiade sebelumnya mengatakan, partainya tidak menutup kemungkinan mendapat tawaran itu, meskipun dalam posisi oposisi.
 
"Bisa saja Pak Jokowi menawarkan kader kami (kursi KSP) sebagai oposisi agar masuk kabinet, tapi sampai saat ini posisi Gerindra masih sebagai partai oposisi yang konstruktif," kata dia.
 
BACA JUGA: 
Andre mengatakan partainya lebih memilih untuk konsisten berada di luar lingkaran pemerintah saat ini. 
 
"Kami tetap akan di luar pemerintahan, tidak masuk kabinet. Artinya, kami mendukung di luar pemerintahan dengan mengkritisi dan memberikan solusi kepada pemerintah dengan cara yang tepat," tandasnya. [bbn/idc/wrt]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami