search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Dibuang Orang Tuanya, Bayi-Bayi Malang Ini Bisa Bertahan Hidup
Jumat, 30 Desember 2016, 14:55 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Anak adalah titipan Tuhan yang harus dijaga dan dirawat dengan baik. Namun tak semua orang tua menerima dan merawat anaknya dengan baik. Di Denpasar, terdapat rumah penampungan khusus balita yang dibuang orang tuanya sendiri.
 
Rumah penampungan balita yang dibuang orang tuanya ini berlokasi di Jalan Subak Dalem nomor 3 Denpasar. Di rumah penampungan milik Yayasan Sayangi Bali inilah para balita yang dibuang orang tuanya dirawat.
 
[pilihan-redaksi]
Terdapat empat orang pengasuh yang bekerja mengurus para balita selama 24 jam. Dengan penuh kesabaran, keempat pengasuh ini merawat para balita yang dibuang orang tuanya.
 
Menurut penanggung jawab rumah penampungan, Dewa Putu Wirata, kondisi para balita di rumah penampungan ini beragam, ada yang sehat dan ceria, namun ada juga yang menderita cacat dan sakit sakitan.
 
"Ada yang saat kita temukan, bayi dalam kondisi sudah dipenuhi oleh semut, seluruh badannya digigit semut, semut masuk kedalam tubuh, termasuk ke dalam matanya,"ujar Dewa.
 
Bayi malang tersebut kemudian dibawa ke rumah sakit untuk diobati. Kondisi kulitnya penuh bekas gigitan semut, sehingga menurut Dewa, kondisi kulit bayi mirip kulit tokek.
 
"Setelah dirawat, bayi malang ini akhirnya bisa selamat, dan syukur sekarang sudah diadopsi oleh keluarga kaya di wilayah Badung. Kondisinya sudah sangat sehat dan kulitnya sangat bersih," ujarnya.
 
Namun tak semua nasib bayi yang dibuang beruntung. Ada juga bayi yang dibuang meninggal dunia karena terlambat ditolong.
 
"Ada bayi yang dibuang di area persawahan dalam kondisi hidup. Namun karena terlambat ditolong, bayi malang tersebut akhirnya meninggal dunia setelah bagian kepalanya dimakan alu (biawak)," ujar Dewa, saat menerima kunjungan bakti sosial tim redaksi Beritabali.com, Jumat (30/12). Dalam kunjungan ini, tim redaksi Beritabali.com menyerahkan bantuan kepada pihak rumah penampungan. 
 
[pilihan-redaksi2]
Balita yang dirawat di tempat penampungan ini, kata Dewa, semua dibuang orang tuanya. Ada yang dibuang di depan Pura, ada yang dibuang di saluran air, dibuang di tong sampah, atau ditinggal begitu saja di rumah sakit,"ujarnya.
 
"Sebagian merupakan anak hasil hubungan di luar nikah, kemudian dibuang orang tuanya. Oleh karena itu saya himbau, janganlah membuang bayi sembarangan. Bagaimanapun kondisinya, silakan bawa ke rumah sakit,"ujarnya. 
 
Sejak berdiri pada tahun 2011, rumah penampungan ini telah menampung puluhan balita yang dibuang orang tuanya. Kini jumlah balita yang masih dirawat sebanyak delapan orang. 
 
"Yang lainnya sudah ada yang diadposi oleh orang tua asuh dan sebagian diambil kembali oleh orang tua kandungnya," kata Dewa.
 
Dengan mengandalkan bantuan dari para dermawan dan sedikit bantuan pemerintah, rumah penampungan ini siap menerima balita yang dibuang oleh orang tuanya dari seluruh wilayah Bali.
 
"Kami siap menampung dan merawat bayi-bayi yang ditelantarkan atau dibuang orang tuanya," pungkasnya. Tapi sekali lagi kami himbau agar stop membuang bayi-bayi yang tidak berdosa, bawa ke rumah sakit atau ke tempat penampungan," ujarnya. [bbn/psk]

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami