search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pecalang Ikut Ngayah Berantas Narkoba
Jumat, 13 Januari 2017, 06:00 WITA Follow
image

Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat menghadiri acara pengukuhan P4GN, di ruang rapat Wiswasabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Kamis (12/1). [ist]

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Dalam memerangi bahaya narkoba, kini Pemprov Bali turut pula melibatkan pecalang. Dengan mengedepankan konsep ngayah dan yadnya, para pecalang diharapkan bisa memerangi penyebaran narkoba di wilayahnya masing-masing.
 
"Musuh terbesar kita adalah narkoba, jika dibiarkan terus berlanjut kita bisa mengalami lost generation. Tugas tambahan ini adalah yadnya saudara-saudara untuk turut menyelamatkan generasi muda, menyelamatkan teruna-teruni dan anak-anak desa pekraman dari ancaman bahaya narkoba," harap Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat menghadiri acara pengukuhan P4GN, di ruang rapat Wiswasabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Kamis (12/1).Kekhawatiran ini bukan tanpa alasan, menurut Pastika sesuai data yang ada, sekitar 60 ribu korban penyalahgunaan narkoba berasal dari kalangan anak-anak dan remaja. Menurutnya jumlah tersebut baru yang kelihatan saja, sedangkan jumlah sebenarnya bisa dua hingga tiga kalinya. Oleh karena itu, Pastika kembali mengingatkan seriusnya ancaman narkoba, dan pecalang diharapkan bisa menjadi contoh dalam pemberantasan narkoba. 
 
"Ini masalah serius, jadi jangan main-main, kerugian yang diakibatkan sangat besar tidak hanya kerugian materi, tenaga, pekerjaan, bahkan keluarga pun bisa hancur. Jadi harus disikapi dengan serius, dan itu bisa dimulai dari diri sendiri," ujar Pastika. Senada dengan Gubernur Bali, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Komjen. Pol. Budi Waseso menyatakan Indonesia memang sudah menjadi pangsa pasar narkoba terbesar. Dari peredaran narkoba yang jumlahnya berton-ton di 11 negara, di Indonesialah konsumsinya paling besar. 
 
Penghasilan yang didapat para pengedar menurutnya juga sangat besar, mencapai 3,7 triliun per-tahun. Lebih jauh Ia menyatakan saat ini di Indonesia terdeteksi 72 jaringan pengedar narkoba yang bekerja masing-masing dan saling bersaing. “Ada kemungkinan yang ingin menghancurkan negara kita, dengan cara menyasar para remaja dan anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa. Jika generasi penerus sudah rusak, maka negara ini akan hancur,” ujar Budi Waseso.  
 
Ditambahkan Kepala BNN Provinsi Bali, I Putu Gede Suastawa, bahwa dilibatkannya pecalang dalam pemberantasan narkoba karena diyakini pecalang memiliki integritas dimata warga masing-masing wilayah. Pecalang diharapkan menjadi garda terdepan untuk melindungi masyarakat dari pengikisan dan rongrongan nilai-nilai sosial diwilayahnya masing-masing, termasuk salah satunya bahaya narkoba.
Sementara, dalam acara tersebut, sekitar 1.359 orang pecalang ditunjuk untuk jadi relawan P4GN Bali, dari total pecalang yang jumlahnya mencapai 5.970 orang.

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami