search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Warga Trunyan Siap Jaga Keamanan dan Kenyamanan Wisatawan
Senin, 10 Juli 2017, 11:47 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BANGLI.

Beritabali.com, Bangli. Obyek wisata Trunyan di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, sempat tidak populer di kalangan wisatawan, guide (pramuwisata), maupun agen perjalanan wisata, karena ulah oknum warganya. Kini, warga Trunyan telah berbenah dan siap menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan yang datang berkunjung ke obyek wisata tersebut.
 
Hal ini disampaikan salah seorang warga Trunyan, Ketut Donal, saat berbincang dengan Beritabali.com, di Bangli, Minggu (9/7/2017).
 
[pilihan-redaksi]
Ketut Donal mengakui, selama ini, citra Desa Trunyan di kalangan wisatawan cenderung negatif. Para wisatawan ada yang enggan datang berwisata ke Trunyan karena citra negatif tersebut.
 
"Memang kita akui, selama ini ada tindakan (oknum) warga kami yang memang tidak pantas, misal ada perahu motor yang tiba-tiba mati di tengah penyeberangan menuju Trunyan. Agar bisa lanjut, wisatawan dimintai sejumlah uang tambahan. Meski diminta secara halus, namun wisatawan tentu merasa tidak nyaman karena merasa dicurangi. Itu salah satu contoh kasus, selain kasus-kasus lainnya yang merugikan wisatawan dan merusak citra Desa Trunyan,"ujar pria yang ikut menjadi pengurus di Obyek Wisata Desa Trunyan ini.
 
Terkait hal ini, Donal mengaku sudah melakukan koordinasi dengan warga Trunyan, terutama warga yang bergerak di bidang usaha wisata seperti penyewaan perahu motor, perahu dayung, dan guide atau pramuwisata di Danau Batur ataupun di Desa Trunyan.
 
"Bisnis wisata adalah bisnis jasa dan bisnis jangka panjang. Jika kami tidak bia membuat wisatawan merasan aman dan nyaman saat datang ke Desa Trunyan, tentu wisatawan akan kapok, tidak mau datang lagi ke Trunyan, yang rugi juga kami semua di Trunyan. Oleh karena itu, kami sudah melakukan penataan, dan kami akan menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan yang ada di Trunyan,"ujarnya.
 
Sejak adanya penataan ini, Donal mengakui sudah ada perubahan signifikan dalam hal kunjungan wisatawan. Selain wisatawan dari dalam negeri dan lokal Bali, wisatawan asing juga sudah semakin banyak yang berkunjung ke Trunyan, seperti wisatawan dari China, Taiwan, dan dari berbagai negara asing lainnya.
 
[pilihan-redaksi2]
"Trunyan memiliki keunikan yang tidak dimiliki tempat wisata lainnya di dunia, itu yang membuat wisatawan tertarik datang ke Trunyan. Ini potensi yang sangat luar biasa bagi warga Desa Trunyan, dan ini harus kami jaga dengan baik," ujarnya.
 
 
Desa Trunyan memiliki keunikan dalam hal pemakaman bagi orang yang telah meninggal. Pada umumnya pemakaman di Bali dilaksanakan dengan cara penguburan dan pembakaran (Ngaben).
 
Namun berbeda dengan di Desa Trunyan, upacara kematian atau pemakaman dilakukan hanya dengan meletakkan mayat pada sebuah tempat khusus yang disebut ‘seme wayah’ atau kuburan tua. Walaupun di tempat itu banyak mayat yang diletakkan begitu saja, namun tidak ada bau busuk yang disebabkan oleh mayat. 
 
Desa Trunyan berasal dari kata Taru (pohon) dan Menyan (Harum). Terletak di sebelah barat Danau Batur, dan dekat dengan Gunung Batur, gunung yang menjadi jajaran Geopark dan menjadi gunung untuk pendakian wisatawan. [bbn/psk/rst] 

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami