Jokowi Nilai SMK Masih Terjebak Kurikulum Lama
Jumat, 28 Juli 2017,
19:00 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Beritabali.com, Jakarta. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia saat ini masih terjebak dengan kurikulum lama.
Pasalnya, jurusan yang ada di SMK belum berkembang. Menurut pengamatannya sejauh ini jurusan yang ada masih berpaku pada itu-itu saja
[pilihan-redaksi]
Hal ini disampaikan Jokowi saat meluncurkan Program Pendidikan Vokasi Industri di PT Astra Otoparts, Greenland Industrial Center Deltamas, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (28/7/2017).
"Masa dari saya kecil jurusannya jurusan bangunan, listrik. Apa lagi? Kalau dulu STM namanya. Kalau sekarang masuk ke SMK itu kenapa tidak ada perkembangan zaman yang begitu sangat cepat ini misalnya mengenai ototronik, teknik pengelasan, konstruksi, baja atau metatronika," tutur Jokowi.
Ia mengharapkan, ke depan SMK mampu mengembangkan jurusan-jurusan unik di bidang animasi, seperti meme yang belakangan tengah menjadi fenomena di medsos.
"Buat saja jurusan yang lain jurusan animasi. Spesialisasi buat meme misalnya," ucap Kepala Negara.
Gagasan Jokowi ini pun disambut gelak tawa para hadirin yang ada di lokasi acara. Namun ia menegaskan, gagasan ini bukanlah guyonan semata.
Jokowi mengaku telah menyampaikan gagasan ini kepada Mendikbud Muhadjir Effendi. Perluasan jurusan ini diharapkan mampu mengembangkan potensi generasi penerus bangsa.
"Sudah saya sampaikan ke Mendikbud, semestinya SMK kita dari Sabang sampe Merauke yang jumlahnya ribuan jangan sampai ini hanya terjebak pada kurikulum-kurikulum lama. Kurkilulum kita semestinya fleksibel," ungkapnya.
Presiden RI menambahkan, inovasi jurusan di SMK dibutuhkan untuk menghasilkan lulusan yang beragam dan siap di dunia kerja.
Jurusan di SMK pun diharapkan juga dapat lebih spesifik, sehingga melahirkan lulusan yang ahli di bidangnya.
"Jurusan logistik yang sangat dibutuhkan. Jurusan jendela, jurusan pintu yang harusnya seperti itu. Bukan jurusan bangunan terlalu umum sekali. Ini yang kita perlukan," tandasnya. [bbn/idc/wrt]
Reporter: -