search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pedagang Pindang Kena Imbas Tingginya Harga Garam
Rabu, 2 Agustus 2017, 21:12 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Beritabali.com, Tabanan. Pedagang pindang di Tabanan sangat merasakan imbas dari naiknya harga garam. 
 
Harga garam yang sebelumnya Rp 1.000 per kilogram, sekarang menonjak Rp 4.000 per kilogram. Kebutuhan garam untuk proses memindang ikan sangat tinggi. Hal itu diungkapkan oleh pedagang di Banjar Yeh Gangga, Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan, Ni Wayan Suriati ( 49), Rabu (2/7).
 
[pilihan-redaksi]
Dijelaskannya, sebelum kenaikan harga garam, dalam sekali transaksi ia membeli 1 ton garam. Tapi sekarang hanya 3 karung karena harganya terus naik. 
 
“Dulu harga 1 ton garam saya beli Rp 1 Juta. Sekarang hanya bisa beli 3 karung yang isinya per karung 75 kilogram dengan harga Rp 900 ribu,” bebernya.
 
Dalam satu hari ia menghabiskan kurang lebih 25 kilogram garam untuk memindang 6 hingga 7 kwintal ikan berbagai jenis, garam tersebut biasanya ia beli dari langganannya yang datang langsung untuk membawakan garam jenis Garam Krotok. 
 
Namun karena kenaikan harga garam dan ikan segar, kini dibantu sang suami ia terpaksa mengurangi jumlah produksi. 
 
“Sekarang paling hanya memindang 3 sampai 4 kwintal saja karena pembelian di pasaran juga menurun akibat harga garam dan ikan yang naik. Kalau biasanya ikan Anyar Kucing sebelumnya saya jual 4 ekor seharga Rp 5.000 sekarang berkurang jadi 3 ekor per Rp 5.000. Dan itu saja sudah membuat pembeli berkurang, daripada nanti ikannya tidak ada yang membeli ya saya jual seharga modal saja biar tidak merugi,” jelasnya.
 
Ia pun berharap, pemerintah segera mencarikan solusi terhadap naiknya harga garam. [nod/wrt]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami