search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Gunung Agung Erupsi, Ribuan Wisatawan China Batal ke Bali
Minggu, 3 Desember 2017, 08:05 WITA Follow
image

beritabalicom

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Ketua Perkumpulan Biro Perjalanan Wisata (BPW) Bali Liang (khusus market China), Elsye Deliana mengatakan, ribuan wisatawan asal China batal ke Bali pada bulan Desember hingga Januari, sebagai dampak erupsi Gunung Agung.
 
Dengan kondisi saat ini, kata Elsye, BPW yang tergabung dalam Bali Liang sangat terpukul. Karena kini sudah ada pernyataan bahwa pesawat China tidak akan terbang ke Bali hingga bulan Januari tahun depan.  
 
"Ini sangat memukul sekali untuk pariwisata kita di Bali, khususnya paket tamu Tiongkok, sampai Januari 2018, Konjen (China) juga sudah membatasi warganya agar tidak ke Bali sampai  Januari, ini berpengaruh sekali bagi kita,"ujarnya di Denpasar (2/12).
Menurut Elsye, pasca meletusnya Gunung Agung dan adanya penutupan bandara Ngurah Rai beberapa waktu lalu, banyak wisatawan asal China yang batal ke Bali. 
 
"Data low season,  turis dari Tiongkok yang datang ke Bali tiap harinya sebanyak 15 penerbangan dengan jumlah rata rata 150 turis per pesawat. Sementara pada pada high season bulan Juli-Agustus, terdapat 30 penerbangan dari Tiongkok ke Bali setiap hari juga dengan jumlah penumpang 150 setiap pesawat. Jika turis China batal ke Bali bulan Desember dan Januari saja, hitung saja sendiri berapa ribu wisatawan China yang batal ke Bali, belum lagi setelah itu, karena kita tidak bisa prediksi apa yang akan terjadi nanti," ujarnya.
 
Dengan kondisi ini, otomatis bulan Desember hingga Januari sudah dipastikan akan banyak wisatawan yang batal datang ke Bali. 
 
"Bulan Februari pas Chinnese New Year (Imlek), kita juga belum tahu apakah wisatawan akan datang atau tidak, padahal biasanya saat itu puncak kunjungan wisatawan China ke Bali. Apabila pemerintah bisa handle dengan baik saat terjadi krisis, image Bali akan tetap bisa bagus, mereka tetap percaya pemerintah bisa handle tamu dengan baik (saat krisis),"ujarnya.
 
Ia menambahkan, tamu China sebenarnya tidak takut dengan aktivitas Gunung Agung, tapi mereka takut tidak bisa pulang ke negaranya jika terjadi penutupan bandara sebagai dampak erupsi Gunung Agung. 
 
"Kita bilang Bali aman sama mereka, tidak ada pengaruh letusan Gunung Agung, cuman untuk kepulangan mereka jika airport tutup, itu yang masih dipertanyakan, ini harus dihandle dengan baik jika kembali terjadi penutupan bandara,"ujarnya.[bbn/psk]

Reporter: bbn/dps



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami