search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Hendak Refreshing, 2 Siswi SMK Malah Tewas di Air Terjun Tembok Barak
Senin, 11 Desember 2017, 18:00 WITA Follow
image

beritabalicom

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

2 orang siswi SMK Kesehatan Widarba Bali, senin  pagi (11/12) tewas tenggelam di air terjun Tembok Barak, Sambangan, Buleleng. Kedua orang siswi tersebut ditemukan dua jam setelah tenggelam dalam keadaan sudah meninggal dunia. Evakuasi korban oleh kelompok sadar wisata (darwis) Tunjung Mekar berlangsung cukup dramatis.
 
Kedua siswi yang tewas tenggelam tersebut bernama Devi Cahyani (16 tahun) serta Kadek Dwi Asmarani (17 tahun).
 
Kedua siswi tersebut awalnya berangkat bersama 20 orang temannya bersama empat orang guru pendamping untuk melakukan "tracking" ke wisata air terjun Tembok Barak, Sambangan.
Saat tiba di lokasi kejadian, para siswi tersebut diduga hendak mandi di air terjun. Namun naas, dua orang siswi tenggelam saat itu.
 
Teman-teman korban yang berada di lokasi berteriak histeris karena dua temannya tersebut tidak bisa diselamatkan dan tenggelam ke dasar kolam air terjun yang berair deras.
 
Mendengar kabar adanya orang tenggelam, kelompok masyarakat sadar wisata (darwis) dari Tunjung Mekar Sambangan berusaha menolong dengan menerjunkan sepuluh orang relawan untuk melakukan penyelaman ke air terjun dengan debit air yang cukup deras.
 
Sepuluh orang penyelamat tersebut dibagi menjadi dua tim untuk menyelamatkan dua tubuh korban yang berada di dasar kolam air terjun sedalam lima meter.
 
Proses evakuasi berjalan cukup sulit. Berselang dua jam,  akhirnya satu per satu korban berhasil dievakuasi oleh tim penyelamat dalam kondisi sudah tak bernyawa.
 
Kedua jenasah kemudian dibawa ke ruang jenasah RSUD Buleleng untuk proses visum dari tim dokter.
 
Salah satu guru pendamping mengaku jika para siswa tersebut sedang mengisi jadwal jeda semester dan melakukan wisata alam atau tracking di lokasi kejadian.
 
"Pada saat itu para guru pendamping sudah memberitahu kepada siswa agar jangan dulu terjun ke kolam air terjun untuk mandi, namun beberapa  siswa telah terjun ke kolam air  terjun tersebut, dan tiba-tiba saja sudah ada siswa yang minta tolong karena rekannya tenggelam," ujar
Putu Supartini, salah satu guru pendamping. 
 
Hingga kini pihak kepolisian masih menyelidiki kasus ini. Beberapa orang saksi telah dimintai keterangan terkait tewasnya dua siswi SMK ini.[bbn/wis/psk]

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami