search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ringankan Beban Umat, PHDI dan MADP Nusa Penida Gelar Upacara Massal
Sabtu, 24 Februari 2018, 17:10 WITA Follow
image

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KLUNGKUNG.

Bertepatan Rahina Tumpek Wayang Kajeng kliwon Sabtu ( 24/2) Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) dan Majelis Alit Desa Pekraman (MADP) kecamatan Nusa Penida menggelar upacara massal Metatah, Sapuh Leger, Bebayuh Sanan Empeg, Pengelukatan Gangga Pratista lan Ngeraja Singa /Ngeraja Swala. 
 
[pilihan-redaksi]
Nyoman Suarta ketua PHDI kecamatan Nusa Penida mengatakan ini merupakan kegiatan upacara massal ke-3 kalinya yang telah diselenggarakan di wilayah kecamatan Nusa Penida sejak tahun 2011. Kali ini peserta yang ikut serta sebanyak 745 warga bertempat di Balai desa Batununggul. 
 
“Karena animo masyarakat yang tinggi untuk mengikuti upacara massal serta jumlah peserta yang terus bertambah, sehingga kami sepakat untuk  kembali menyelenggarakan kegiatan ini,” ujarnya.
 
Seluruh biaya upacara berasal dari iuran para peserta serta punia dari para donatur. Untuk mengikuti upacara ini peserta dikenai iuran, diantaranya upacara metatah dan sapuh leger sebesar Rp350 ribu, peserta upacara sanan empeg dan penglukatan gangga pratista sebesar Rp200 ribu, serta peserta upacara Ngeraja Singa/sewala sebesar Rp100 ribu. Total dana yang terkumpul sebesar Rp211,800,000. Peserta yang keseluruhan berjumlah 745 orang terdiri dari 329 peserta metatah, 226 peserta sapuh leger, 72 peserta sanan empeg, 71 peserta gangga pratista serta 46 peserta ngeraja singa/sewala.
 
Upacara berlangsung hikmad dan lancar, suasana mengharukan terjadi pada sesi guru puja, dimana para peserta melakukan sungkem di kaki orang tuanya  masing masing sebagai wujud hormat bakti dan permintaan maaf.  Ditambahkan, tujuan pelaksanaan kegiatan upacara massal ini adalah untuk memberikan tuntunan dan pelayanan kepada umat tentang bagaimana pelaksanaan upacara yang  sesuai perunjuk sastra. Selain itu untuk memenuhi permitaan umat utamanya umat yang belum mampu melaksanakan upacara sendiri, akibat terkendala masalah biaya. meringankan beban umat dlm melaksanakan upacara. 
 
Upacara ini dipuput oleh 8 sulinggih yakni Ida Pradande Wayahan Keniten Griya Sengguan, Ida Sri Mpu Dharma Kumala griya Galiran, Ida Rsi Bujangga griya Penatih, Ida Duku Clagi griya Pinatih, Ida Pandita Rsi Agung Dwijaksara grya Purna Asram Kutampi, Ida Rsi Begawan Dharma Sadhu Sidhi griya Sukayadnya Karangsari, Ida Pandita Mpu Nabe Daksa Jaya Dhiana Griya Baledan Klumpu serta Ida Pandita Kuduh Segening griya Batumulapan.
 
[pilihan-redaksi2]
Pjs. Bupati klungkung dalam sambutannya yang dibacakan asisten II Ketut Suadnyana berharap kegiatan ini akan terus berlanjut karena sebagai cerminan hidup manusia yang selalu harus saling tolong menolong dan ringan tangan membantu yang kurang mampu. Lewat upacara suci yang didasari dengan niat yang tulus ini dirinya juga berharap akan lahir generasi penerus yang bermoral dan berahlak mulia sehingga akan membawa perubahan kearah yang lebih baik.
 
 
Dalam upacara tersebut turut hadir ketua DPRD Wayan Baru, Ketua PHDI Kabupaten Klungkung Putu Suarta, Camat Nusa Penida serta perwakilan OPD terkait.

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami