search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Rainbow Warrior Melanglang Buana Dominan Mengandalkan Angin
Sabtu, 14 April 2018, 10:25 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com.Denpasar, Sebagai kapal generasi ketiga Green Peace yang melanglang buana ke seluruh penjuru dunia menyerukan kampanye penyelamatan lingkungan, Rainbow Warrior sebagian besar atau 80% hanya mengandalkan tenaga angin sebagai penggerak kapal. 
 
[pilihan-redaksi]
Meski tergolong teknologi sederhana yang ramah lingkungan, kapal senilai 23 juta Euro yang pendanaannya berasal dari donasi masyarakat di seluruh dunia ini juga didampingi mesin listrik pada saat cuaca tidak mendukung. Captain Hettie selaku nahkoda Rainbow Warrior sejak 2011 lalu, menceritakan beberapa fitur penting kapal, yakni salah satunya indikator angin untuk mengetahui arah angin. Fitur ini memungkinkan untuk mengetahui arah pergerakan angin karena sebagian besar kapal masih mengandalkan angin sebagai penggerak utama, disamping penggunaan mesin listrik.
 
"Alat indikator angin ini memungkinkan membaca arah angin karena kami tidak memiliki fitur untuk melihat layar," paparnya, Jumat (14/4) saat bersandar di Pelabuhan Benoa, Bali.
 
Secara teknis, angin yang berhembus akan ditangkap sistem tiang A-frame setinggi 55 meter untuk menggerakan kapal. Teknologi ini diklaim mampu menangkap angin lebih banyak ketimbang kapal konvensional berukuran sama dan tentunya lebih ramah lingkungan. Dengan panjang 63 m, lebar 11 m, tinggi 54 m dan berat 855, Rainbow Warrior dibuat di Jerman pada tahun 2011 dan mulai menjalani misi ke seluruh dunia. Setiap tahunnya, kata Hettie, Rainbow Warrior berangkat selama 11 bulan dan menjalani perawatan selama 1 bulan.
 
[pilihan-redaksi2]
Fitur andalan lainnya adalah peta elektronik untuk membaca keberadaan kapal dan wilayah sekitar secara geografis. Hal ini kata dia, patut disyukuri karena meskipun besar dengan tradisi pembacaan peta kertas, peta elektronik mampu mengurangi penggunaan kertas sehingga meminimalisir penebangan pohon sebagai bahan baku utama.   
 
Tidak hanya itu, dari informasi yang dihimpun, Rainbow Warrior generasi ketiga juga memiliki sistem komunikasi satelit on-board yang dapat memberikan streaming rekaman langsung dari lokasi ke seluruh dunia. Menariknya, Rainbow Warrior juga mempunyai tempat penampungan air limbah untuk menyimpan hingga 59 meter kubik air hitam dan kotor, untuk memastikan tidak akan ada limbah yang mencemari laut. Kapal ramah lingkungan ini juga memiliki sistem penyaringan biologis yang dapat membantu membersihkan dan mendaur ulang air yang kotor.
 
Secara historis generasi pertama Rainbow Warrior berlayar dari Inggris pada 1978. Sayangnya, kapal tersebut hancur pada 1985 karena dibom oleh seorang agen rahasia Perancis. Setelah itu, generasi kedua bertugas selama 22 tahun. Kemudian pada 2011, Rainbow Warrior melanjutkan misi Green Peace hingga saat ini. (bbn/tim/rob)
 

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami