search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Video "Adah Bedag" Koster Bikin Panas Kuping Penolak Reklamasi Teluk Benoa
Minggu, 22 April 2018, 22:45 WITA Follow
image

beritabalicom/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Publik Bali hari ini dihebohkan dengan sebuah cuplikaan video orasi calon Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster. Cuplikan video orasi Koster ini dinilai meremehkan perjuangan para aktivis dan masyarakat yang menolak Reklamasi Teluk Benoa.
 
[pilihan-redaksi]
Potongan rekaman video berdurasi 50 detik. Tampak dalam  rekaman tersebut Ketua DPD PDI Perjuangan Bali itu sedang berorasi di hadapan para pendukungnya. 
 
Dalam video itu, Koster menyatakan urusan rencana Reklamasi Teluk Benoa bisa diselesaikannya seorang diri.  
 
"Untuk urusan reklamasi (Teluk Benoa) ini saya tidak ikut arus yang pro, tidak ikut arus yang kontra. Tidak perlu ada kompromi. Apalagi sama Gendo. Emangnya ngapain kita kompromi sama orang kayak begituan? Apalagi deal? Nggak ada. Selesai satu Koster cukup. Nggak jalan itu barang (rencana reklamasi Teluk Benoa), saya pastikan," kata Koster. 
 
"Nggak perlu ngajak orang lain. Saya saja cukup satu. Astungkara saya gubernur. Selesai itu. Nggak ada tempat. Sing perlu ngajak nak lenlen biin (tak perlu ngajak orang lain lagi) . Ngajak-ngajak jeleme demo. Adah bedag. Sing perlu. Pedidi gen pragat," ujarnya yang disambut tepuk tangan pendukungnya.
 
Rekaman video ini kemudian viral atau beredar luas di media sosial baik Facebook (FB) maupun WhatsApp.
 
Terkait pernyataan "Adah Bedag" dari Koster, tokoh penolak reklamasi Teluk Benoa, Wayan "Gendo" Suardana menilai pernyataan Koster sebagai bentuk penghinaan terhadap gerakan rakyat dan terhadap aspirasi rakyat. 
 
Koster dinilai tidak bisa berempati dan tidak menghargai gerakan yang selama 5 tahun sudah diperjuangkan masyarakat Bali yang menolak rencana reklamasi Teluk Benoa. 
 
[pilihan-redaksi2]
"Ini bukanlah sikap yang baik bagi calon pemimpin Bali. Sikap yang hampir serupa dia pernah lakukan pada tahun 2015 saat rakyat berjuang dia menyatakan di sebuah media bahwa reklamasi bukan lagi urusan PDIP," tegasnya seperti dilansir Baliberkarya.com.
 
"Saat itu di DPR RI malah diam. Dia lupa, kalau bukan karena gerakan rakyat dengan berbagai cara termasuk demo mungkin Teluk Benoa sudah direklamasi. Kalau sudah direklamasi apa gunanya dia koar-koar seperti sekarang ini?,"imbuhnya. 
 
Gendo mengakui ada perbedaan mendasar antara perjuangan Forbali dengan Koster.
 
"Kami bergerak dengan tulus. Tidak ada keinginan mencari jabatan bahkan kami mengorbankan harta kami demi Teluk Benoa. Kami bergerak walaupun nyawa kami taruhannya," pungkasnya.
 
Terkait kontroversi ucapan "Adah Bedag" ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak Wayan Koster. [bbn/psk]

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami