Timses Klarifikasi Pernyataan "Adah Bedag" yang Dilontarkan Koster
Senin, 23 April 2018,
10:45 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com.Denpasar, Terkait pernyataan cagub Wayan Koster yang viral di media sosial tentang gerakan Bali Tolak Reklamasi, akhirnya diklarifikasi oleh salah satu Tim Sukses PDIP, I Ketut Kariyasa Adnyana. Menurutnya agar tidak terjadi kesalahpahaman perlu ditelaah lebih lanjut pernyataan Koster tersebut.
[pilihan-redaksi]
Setelah mencermati video yang viral di medsos soal pernyataan Koster, Adnyana berpandangan agar tidak semakin mengarah pada kondisi yang tidak sehat dan penuh penggiringan politik yang bertujuan menurunkan kredibilitas Koster sebagai cagub. Menurutnya ada 3 hal menjadi substansi pernyataan yang viral itu yakni pertama tentang tidak perlu kompromi sama Gendo, kedua kalau tolak reklamasi tidak perlu pakai demo cukup Koster jadi Gubernur tidak jadi Barang itu dan pernyataan "adah bedag".
Setelah mencermati video yang viral di medsos soal pernyataan Koster, Adnyana berpandangan agar tidak semakin mengarah pada kondisi yang tidak sehat dan penuh penggiringan politik yang bertujuan menurunkan kredibilitas Koster sebagai cagub. Menurutnya ada 3 hal menjadi substansi pernyataan yang viral itu yakni pertama tentang tidak perlu kompromi sama Gendo, kedua kalau tolak reklamasi tidak perlu pakai demo cukup Koster jadi Gubernur tidak jadi Barang itu dan pernyataan "adah bedag".
Berkaitan dengan pernyataannya tentang tidak mau ikut-ikutan dengan yang menolak dan yang menerima.., dan tidak mau kompromi sama gendo .., Adnyana memahaminya pernyataan tersebut memiliki makna dalam hal penolakan Reklamasi ini Koster punya konsep utuh yg bernama Nangun Sat Kerthi Loka Bali, yang dalam pengelolaan Bali secara keseluruhan tidak cukup dilihat dari aspek sekala saja, akan tetapi juga aspek Niskala. Adnyana yang juga salah satu teman yang sering diajak berdiskusi Koster, melihat alam Bali secara keseluruhan yang dijalankan dengan Konsep sekala dan Niskala dan berbagai kajian dan pertimbangan, otomatis Reklamasi tidak boleh dijalankan di Bali.
Walaupun pertimbamgam sekalanya seperti Amdal, Perpres dan kajian ekonomi dikatakan memenuhi syarat, tetapi tidak cukup untuk Bali. Namun, kata dia dengan konsep Nangun Sat Kerthi loka Bali sudah Cukup menjawab bahwa reklamasi tidak boleh dijalankan diteluk Benua. Untuk itulah, tegasnya konsep Nangun Sat kerthi Loka Bali tidak saja menolak teklamasi teluk Benua akan tetapi juga sebagai pelindung seluruh kawasan suci yg ada di Bali.
"Melalui konsep ini kita tidak akan pernah mau kompromi dengan siapapun baik yang menolak maupun yang mendukung, karena perdebatan yang terjadi ditenggarai lebih menekankan pada hal-hal yang bersifat sekala dan tidak menyeluruh. Ketika kita menyimak perjuangan masyarakat Bali dalam menolak Reklamasi ,secara kebetulan yg menonjol adalah nama gendo, menjadi sesuatu yang wajar disebut nama gendo, bukan si didi ato si polan, ini semata-mata karena kita ingin menegaskan konsep Nangin Sat Kerthi Loka didalam menjaga Bali secara utuh tidak akan pernah mau diseret-seret urusan pro dan kontra," Jelasnya.
[pilihan-redaksi2]
Sedangkan tentang pernyataan tidak perlu demo dalam memperjuangkan Penolakan Reklamasi, kata Adnyana adalah tidak lain hanya sebuah evaluasi yang jernih terhadap sebuah perjalanan panjang pergerakan yang sampai sekarang masih belum menghasilkan sesuatu yang dianggap tuntas. Oleh karena itu, menurut Koster perlu ada cara lain dalam perjuangan tersebut, salah satunya adalah menyatukan kekuatan Bali melalui jalur formal kepemimpinan Bali yakni Gubernur, anggota DPRD dan Para Bupati lewat jalur formal dengan konsep Sat Kerthi Loka Bali yang akan dipimpin lamgsung oleh Koster selaku kandidat Gubernur Bali yang memiliki konsep tersebut.
Sedangkan tentang pernyataan tidak perlu demo dalam memperjuangkan Penolakan Reklamasi, kata Adnyana adalah tidak lain hanya sebuah evaluasi yang jernih terhadap sebuah perjalanan panjang pergerakan yang sampai sekarang masih belum menghasilkan sesuatu yang dianggap tuntas. Oleh karena itu, menurut Koster perlu ada cara lain dalam perjuangan tersebut, salah satunya adalah menyatukan kekuatan Bali melalui jalur formal kepemimpinan Bali yakni Gubernur, anggota DPRD dan Para Bupati lewat jalur formal dengan konsep Sat Kerthi Loka Bali yang akan dipimpin lamgsung oleh Koster selaku kandidat Gubernur Bali yang memiliki konsep tersebut.
Lalu pertanyaannya Koster menyatakan sendiri siap dan mampu karena yang memiliki konsep tersebut adalah Koster sebagai calon Gunernur Bali. Menjadi wajar jika sudah jadi Gubernur akan memimpin langsung untuk tidak menjalankan Reklamasi teluk Benua dan akan menjaga seluruh alam, manusia, dan kebudayaan Bali secara keseluruhan.
Sementara itu, tentang pernyataan "Adah Bedag", Adnyana menilai ucapan itu merupakan sapaan umum orang mengandung senda gurau. Ungkapan itu, kata dia biasanya terjadi di daerah Bali Utara khususnya Buleleng, disana ucapan Nas Bedag, mue knalpot, mue plangkiran, adalah bagian dari pergaulan keseharian, dan tidak mengandung makna lain selain senda gurau. (bbn/tim/rob)
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/rob