search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pasca Rusuh Perkelahian, Cafe Delona Dipasang Garis Polisi
Selasa, 24 April 2018, 09:40 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com.Denpasar, Café Delona yang terletak di Jalan Taman Pancing, Pemogan, Denpasar Selatan, Minggu (22/4) dinihari, terpaksa dipasang garis polisi oleh aparat kepolisian Polsek Denpasar Selatan menyusul terjadinya perkelahian dan pengeroyokan terhadap seorang pengunjung berinisial AANMN (36) oleh 6 pemuda berbadan kekar di dalam bar kafe tersebut. 
 
[pilihan-redaksi]
Dalam insiden pengeroyokan tersebut, korban yang tinggal di seputaran Jalan Raya Sesetan Denpasar Selatan mengalami luka memar di kedua matanya, bengkak pada bibir dan gigi retak. Sementara kasus ini sudah dilaporkan korban ke Polsek Denpasar Selatan, namun tak satupun pelakunya berhasil ditangkap. 
 
Peristiwa pengeroyokan bermula saat korban datang ke Café Delona, pada Sabtu (21/4) sekitar pukul 21.00 Wita. Dia datang seorang diri dan memesan bir di kafe bernuansa dangdut tersebut. Hingga waktu menunjukkan pukul 00.15 Wita atau tepatnya Minggu (22/4), ketika sedang minum, tiba-tiba datang seorang tak dikenal menghampirinya dengan wajah tidak bersahabat. 
 
Orang tak dikenal tersebut langsung menuduhnya telah menyenggolnya. Korban yang tidak merasa menyenggol siapapun, langsung membantahnya. “Sehingga keduanya bertengkar dan orang tak dikenal itu memukul bibir korban dengan tangan kosong,” beber sumber di lapangan, Senin (23/4) kemarin. 
 
Tak terima dipukul, korban yang tinggal diseputaran Jalan Raya Sesetan Denpasar Selatan itu membela diri dan mengadakan perlawanan. Melihat ada kerusuhan, karuan saja, belasan pengunjung yang berada di kafe lari ketakutan dan berhamburan keluar. Namun disaat melakukan perlawanan, tiba-tiba saja korban ditarik keluar oleh satpam Café Delona. 
 
Mirisnya, sampai di luar korban dikeroyok oleh 6 pemuda berbadan kekar dengan menggunakan tangan kosong. Tak hanya itu, korban juga dikepruk dengan menggunakan krat Bir. Perkelahian tak seimbang itu membuat korban tak berdaya dan sekujur tubuhnya dihajar hingga babak belur. 
 
“Korban mengalami luka memar pada bagian kedua matanya, bengkak pada bibir dan gigi retak,” kata sumber yang enggan disebut namanya itu. Pascakejadian, korban melaporkan kasus pengeroyokan tersebut ke Polsek Densel. Aparat kepolisian langsung melakukan olah TKP dan memeriksa keterangan sejumlah saksi di lokasi kejadian. 
 
[pilihan-redaksi2]
Kanitreskrim Polsek Densel Iptu Hadimastika yang dikonfirmasi terkait kejadian mengatakan saat ini pihaknya sedang memeriksa keterangan saksi-saksi dan olah TKP terkait pengeroyokan terhadap korban AA Ngurah Mahisa Narendra. Guna memudahkan penyelidikan, pihaknya juga sudah memasang garis polisi di Café Delona. “Sementara sampai polisi selesai olah TKP aja. Pelaku masih kami buru,” terangnya, Senin (23/4). 
 
Ditanya apakah benar pelaku pengeroyokan terhadap korban adalah satpam Café Delona?, Iptu Hadimastika membantahnya. “Loh kok satpam? Pelakunya masih kami cari. Kami masih gelar perkara dulu untuk perjelas  kronologisnya,” ungkap mantan Kanitreskrim Polsek Ubud Gianyar itu. 
 
Sebelumnya, Café Delona yang terletak di pinggiran sungai Jalan Taman Pancing, Denpasar Selatan, dulunya bernama Café La Love. Tempat hiburan yang menyajikan live music dangdut itu sempat rusuh, 7 Juni 2016 lalu pascapenyerangan ormas dengan menangkap 7 tersangka. Kemudian kasus pembunuhan terhadap pengunjung Ketut Madia di tahun 2011 lalu dengan menangkap 6 tersangkanya. Pertengahan tahun 2017, Café yang pernah terjadi kasus pembunuhan tahun 2011 tersebut berganti nama menjadi Café Delona. (bbn/Spy/rob)

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami