search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Inovasi Desa Berbasis Digital, Kesempatan Menarik Ekonomi yang Lebih Besar
Rabu, 8 Agustus 2018, 16:05 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com,Denpasar. Terkait dengan kehadiran program inovasi berbasis digital, Gubernur Pastika menilai hal itu sebagai kesempatan emas bagi peningkatan kesejahteraan desa dimana desa bisa menampilkan potensinya secara digital sehingga bisa menarik kesempatan ekonomi yang lebih besar. 
 
[pilihan-redaksi]
“Produk saudara di desa akan diketahui, tinggal tawar menawar secara elektronik, selain itu jadi tahu apa produk apa yang dibuat desa lain," ungkap Pastika saat memberikan sambutan pada acara Launching Program Inovasi Desa Berbasis Digital di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Provinsi Bali, Denpasar, Rabu (8/8).
 
Selain itu, terkait program Bali Mandara, keberhasilannya yang telah berjalan selama ini tak lepas dari peran dan kepemimpinan para kepala desa di daerahnya. Ia menilai para pemimpin di desa adalah pemimpin pembangunan yang sesungguhnya. 
“Saya merasa berbahagia dapat hadir di tengah-tengah para Kepala Desa dan Lurah, pahlawan pembangunan kita selama ini, yang memegang peran penting dalam pembangunan,” kata Pastika. 
 
Ia menambahkan, keberhasilan pembangunan nasional dan pembangunan daerah, sangat ditentukan oleh peran yang dijalankan Kepala Desa dan Lurah. Pastika mengatakan para kepala desa lah yang berhadapan langsung dengan masyarakat dan menjalankan program-program yang dicanangkan oleh pemimpin di atasnya. Menurutnya yang tahu masalah sebenarnya di lapangan adalah para kepala desa. 
 
“Para petinggi itu jauh dari masalah yang nyata. Kecuali yang diatas itu turun ke bawah,” imbuh Pastika.
 
Namun ia juga mengingatkan bahwa jika masyarakat menderita, para kepala desa itu pula yang bertanggung jawab. Sebaliknya jika warga diurus dengan benar, maka karma baik diterima kepala desa. Oleh karena itu Ia berharap agar dalam melayani rakyat, para kepala desa mengesampingkan ketidaksukaan, perbedaan politik dan semacamnya yang berakibat pada ketidakbenaran data di lapangan.
 
Pada kesempatan ini juga dilakukan dialog dengan penerima manfaat program Bali Mandara. Diantaranya ada penerima bedah rumah, beasiswa miskin, JKBM dan Gerbangsadu. Para penerima manfaat menyampaikan rasa terima kasihnya atas manfaat yang mereka terima dari program Bali Mandara. Salah satunya Luh Asih, orang tua siswa SMA Bali Mandara yang bersyukur anaknya bisa bersekolah SMA gratis. Orang tua yang membesarkan anaknya sendiri sejak sang anak berumur satu tahun itu mengaku sudah berpikir anaknya tak melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA. 
 
“Pemikiran saya lulus SMP mau jualan nasi saja,” kata Made Jodi Sahendra, anak Luh Asih yang kini duduk di kelas XII SMA Bali Mandara menambahkan. 
 
Sementara Kepala Desa Duda Timur Gede Pawana bersyukur Pemerintah Provinsi Bali dibawah kepemimpinan Gubernur Made Mangku Pastika menaruh perhatian terhadap desa miskin. Desa Duda Timur yang menjadi salah satu penerima program Gerbangsadu Mandara terus menggeliat dan menurun angka kemiskinannya. 
 
[pilihan-redaksi2]
Dilakukan pula penyerahan penghargaan kepada pemenang lomba. Untuk Lomba Desa Berprestasi Menurunkan Kemiskinan 2018, Desa Penglumbaran, Kecamatan Susut, Bangli menjadi juara I. Disusul dengan Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Jembrana sebagai juara II dan Desa Sidan, Kecamatan Gianyar, Gianyar sebagai juara III. Menurut Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Ketut Lihadnyana, Provinsi Bali menjadi provinsi pertama yang menyelenggarakan lomba penurunan kemiskinan ini. 
 
Untuk Lomba Desa, juara I diraih Desa Demulih, Kecamatan Susut, Bangli, juara II Desa Cemagi, Mengwi, Badung dan juara III Desa Sukawati, Gianyar. Sedangkan Lomba Kelurahan, juara I diraih oleh Kelurahan Kesiman, Denpasar, juara II Kelurahan Subagan, Karangasem dan juara III Kelurahan Beng, Gianyar. Lomba Teknologi Tepat Guna menempatkan Kelompok Yeh Pasih Leather dari Banjar Jawa, Buleleng sebagai juara I, disusul juara II kelompok Arang Bambu dari Desa Pupuan, Tegallalang, Gianyar dan juara III, kelompok Sekehe Toya Swadaya dari Desa Kayubihi, Bangli. (bbn/rlspemprov/rob)

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami