search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
FSPJ Ajak Pelajar Tidak Lupa Proses Kreatif di Tengah Produk Instan
Minggu, 21 Oktober 2018, 20:15 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Beritabali com.Jembrana. Koordinator Komunitas Kertas Budaya Nanoq da Kansas, selaku fasilitator Festival Seni Pelajar Jembrana (FSPJ) mengatakan ajang seni tahunan bertujuan untuk mengajak para pelajar tidak melupakan proses kreatif di tengah gencarnya berbagai hal dan produk yang bersifat instan saat ini.
 
[pilihan-redaksi]
"Sekarang adalah jaman instan. Semua yang diterima dan dilakoni anak-anak muda adalah produk instan, tidak terkecuali dalam bidang pendidikan dan seni budaya. Para pelajar mengerjakan tugas literatur dengan layanan google, berkesenian dari youtube. Mereka tercerabut dari budaya proses. Ini berbahaya sekali," ungkap Nanoq.
 
Nanoq menambahkan, proses pendidikan formal di kelas juga tidak memberi kesempatan yang cukup untuk berproses kepada para pelajar. Pelajar dan guru-guru sekarang adalah obyek percobaan politik kurikulum. Mereka tak punya waktu berinteraksi secara wajar. Mereka butuh wahana untuk lepas dari tindasan interaksi formal sekolah.
 
"Untuk itulah FSPJ ini diselenggarakan. Di sini para pelajar diajak kembali pada proses, kebersamaan, kewajaran. Di sini tidak ada  show, di sini adalah proses," imbuh Nanoq.
 
Di sisi lain pengamat budaya dan sosial DS. Putra, mengatakan FSPJ ini bisa dipandang sebagai bagian dari gerakan revolusi mental.  "Bagi saya, pelaksanaan Festival Seni Pelajar Jembrana yg diselenggarakan Komunitas Kertas Budaya Jembrana, Bali ini, merupakan semacam "kudeta kebudayaan" oleh anak-anak pelajar di Jembrana, atau semacam kanalisasi perilaku karena tidak mendapatkan ruang ucap di sekolah" tandasnya.
 
Hal ini, menurutnya semacam contoh soal tentang revolusi mental secara nyata, kerja dan karya. "Tidak sekedar jargon formalistik atau sebatas spanduk atau bliho yang dipasang di sudut-sudut kota yang lebih bermakna mengotori ruang publik," tandasnya.
 
[pilihan-redaksi2]
Komunitas Kertas Budaya dan Forum Seni Pelajar Jembrana menggelar FSPJ di Gedung Mendapa Kesari, Negara. Gelaran seni para pelajar yang berbasis sastra ini dibuka Sabtu, (20/10) oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana. FSPJ kali ini akan berlangsung hingga 27 Oktober 2018.
 
Sebagai pembuka, ditampilkan pementasan musikalisasi puisi oleh Teater Tanpa Nama - SMA Negeri 2 Negara dan drama modern oleh Forum Seni Pelajar Jembrana, berjudul "Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi", adaptasi dari cerpen berjudul sama karya Seno Gumira Ajidarma. Drama komedi ini disutradarai oleh Niken Putri, siswi SMAN 1 Negara. (bbn/Jim/rob)

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami