search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pengelola TPA Mandung Buat Jalan Melingkar untuk Ratakan Pembuangan Sampah
Minggu, 7 April 2019, 18:20 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Beritabali.com, Tabanan. Pengelola tempat pembuangan akhir (TPA) Mandung, Kecamatan Kerambitan sedang membuat jalan lingkar untuk meratakan pembuangan sampah dan diperkirakan rampung pada triwulan kedua 2019.
 
[pilihan-redaksi]
Tujuan membuat jalan lingkar agar kendaraan pengangkut sampah langsung bisa ke bagian belakang TPA langsung ke lahan kosong seluas 32 are. “Lahan kosong awalnya difungsikan untuk gas metan,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tabanan I Made Subagia, Minggu (7/4).
 
Penggunaan lahan kosong sebagai tempat penimbunan sampah tidak akan menggangu produksi gas metan karena ketinggian pipa gas ditambah. "Kami pastikan tidak akan menganggu,” kata Subagia. 
  
Made Subagia menjelaskan, Alat berat sedang mengerjakan sisi bagian utara menuju timur. Nantinya, truk yang masuk membawa sampah ke dalam akan masuk dari arah utara kemudian keluar dari arah selatan. "Baru sekarang kami wujudkan,” ujarnya. 
 
Jalan lingkar di TPA Mandung akan dipadatkan dengan material lipsun dan batu kapur agar bisa dilalui truk besar. Selain itu, Jika ada kendaraan yang terjebak saat mengangkut sampah ke TPA Mandung akan ditarik menggunakan truk. 
 
"Bisa juga ditarik dengan eskavator yang jelas kami berusaha supaya tidak sampai sampah menumpuk di bagian depan," ujar mantan Kepala Dinas Perikanan Tabanan.  
 
[pilihan-redaksi2]
Kepala UPT TPA Mandung Ni Luh Sukartini mengatakan, sampah ke TPA Mandung setiap harinya meningkat. Selain dari truk pemerintahan, sampah juga dibawa oleh kendaraan swasta. “Apalagi saat ini sampah dari desa juga banyak masuk,” ujarnya. 
 
TPA Mandung menerima rata-rata 80 ton sampah yang diangkut oleh 50-60 kendaraan. Dari volume sampah tersebut dominan berasal sampah swasta atau dalam artian diluar wilayah pelayanan DLH. Karena selama ini pelayanan DLH hanya menyasar dua kecamatan yakni Tabanan dan Kediri. 
 
"Untuk kecamatan lain hanya di tingkat pasar, dan tidak sampai kecamatan Pupuan, hanya sampai di Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg saja," kata Sukartini. (bbn/tab/rob)

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami