search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Hanya Ada di Jembrana, 7 Buah Ini Mendapat Sertifikasi Kementan RI
Senin, 8 April 2019, 18:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Beritabali.com, Jembrana. Tujuh buah asli Jembrana antara lain; Kawista, Pisang Kayu, Pisang Lumut, Kelapa (nyuh gading merah), Kelapa Genjah Hijau, Jeruju serta Salak Gatri Penyaringan Merah memperoleh sertifikasi dari Kementerian Pertanian RI.
 
[pilihan-redaksi]
Sertifikat Tanda Pendaftaran Buah Lokal itu diterima langsung oleh Bupati Jembrana I Putu Artha, saat menerima audiensi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian  Bali, senin ( 8/4), di Ruang Rapat Bupati Jembrana.
 
Dalam acara itu hadir Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian ( BPTP ) Bali, DR. Drh. I Made Adijaya, MP didampingi Kadis Pertanian Pangan Jembrana I Wayan Sutama.
 
I Made Adijaya mengatakan BPTP punya tugas mendata dan mendaftarkan varietas buah spesifik dimasing-masing wilayah. Tidak hanya di Jembrana, tapi juga daerah lainnya di Bali. Pendataan itu dilakukan mengingat Setiap wilayah indonesia kaya akan  sumber daya genetik, baik itu tanaman atau hewan.
 
“Contohnya Kawista hanya ada di Jembrana. Demikian juga Jeruju selama ini dikenal obat herbal untuk bisul dan kanker. Itu yang kita lindungi, agar tidak diklaim dan kedepan mampu menjadi sumber pendapatan  masyarakat lokal,” kata Adijaya.
 
Secara legal buah-buahan itu juga sudah didaftarkan dan  dilindungi pusat perlindungan varietas tambahnya lagi.
 
Sementara Bupati Jembrana I Putu Artha, menyatakan terimakasih kepada Kementerian Pertanian melalui BPTP Bali atas perhatian terhadap perlindungan potensi hayati Jembrana. Sertifikasi dinilai penting guna melindungi komoditas buah asli Jembrana.  
 
“Ini bagian perlindungan akan potensi perkebunan dan buah buahan Jembrana, yang dapat bernilai ekonomi suatu saat, dan yang lebih penting adalah sumberdaya ini telah terlindung secara formal, jadi tidak diklaim,” ujar Bupati Artha.
 
[pilihan-redaksi2]
Artha juga berharap kekayaan holtikultura itu wajib dilestarikan dan dikembangkan sebagai kekayaan holtikultura asli Jembrana. Selain ketujuh buah tadi,rencananya Pemkab Jembrana kembali akan mensertifikatkan buah lokal Jembrana yakni Jambu Air Budeng.  
 
Dikatakan Kadis Pertanian Pangan Jembrana, I Wayan Sutama, Jambu Budeng sangat potensial dan karakteristik buah yang khas, rasa manis dan daging buahnya yang tebal warna cokelat. Buah ini Cuma hidup dan berkembang di desa Budeng, sehingga dikenal dengan nama Jambu Budeng. Tidak bisa hidup didaerah lain, karena tergantung kontur tanah dan iklim. 
 
“Karena spesifikasinya itu, Jambu Budeng ini sangat layak untuk kita daftarkan ke pihak Kementerian Pertanian,“ ujar Sutama. (bbn/jim/rob)

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami