search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Antisipasi Virus Cacar Monyet, Karantina Ngurah Rai Siapkan Alat Pendeteksi
Kamis, 16 Mei 2019, 08:24 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Beritabali.com, Badung. Untuk mencegah masuknya virus Monkeypox atau cacar monyet ke Bali, Kantor Karantina Kesehatan Pelabuhan (KKP) Ngurah Rai, Tuban, Badung melakukan pemantauan penumpang di terminal kedatangan Internasional Bandara Ngurah Rai menggunakan alat pendeteksi Thermo Scanner.
 
[pilihan-redaksi]
Kabid Upaya Kesehatan Lintas Wilayah Kantor Kesehatan Pelabuhan, Putu Alit Sudarma mengatakan petugas kantor karantina kesehatan pelabuhan KKP Ngurah Rai melakukan pemantauan seluruh penumpang pesawat yang baru tiba dari luar negeri.
 
"Pemantauan dilakukan menggunakan Thermo Scanner atau pemindai suhu tubuh dilakukan kepada seluruh penumpang, terlebih penumpang dengan rute penerbangan asal Singapura lokasi ditemukannya warga Nigeria yang terjangkit virus cacar monyet pada 8 Mei 2019 lalu," jelasnya Rabu (15/5).
 
 
[pilihan-redaksi2]
Ia menyebut penumpang dengan suhu tubuh tidak normal lebih dari 38 derajat celsius akan terdekteksi, selanjutnya akan diambil tindakan lebih lanjut di ruang karantina.
 
"Jika terindikasi ada penumpang yang dicurigai nantinya, tentu bakal dirujuk ke RSUP Sanglah, Denpasar guna dilakukan penanganan lebih lanjut," ujarnya.
 
Dirinya memaparkan Monkeypox atau cacar monyet pertama kali muncul di Republik Demokratik Kongo pada 1970 dengan penularan dari hewan ke manusia. Di tahun 2017 virus tersebut kembali muncul di Nigeria dan Inggris. Virus yang belum ada obatnya serta vaksin pencegahan ini bisa menyebabkan kematian pada manusia. (bbn/aga/rob)

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami