Pendapatan Barista di Australia Capai $30 Per Jam
Jumat, 31 Mei 2019,
17:00 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. Pendapatan rata-rata barista di Australia bisa mencapai lebih dari 30 dolar per jam. Selain menyiapkan espreso dan minum-minuman lainnya, seorang barista yang terampil juga dituntut memiliki pengetahuan yang baik tentang seluruh proses kopi agar bisa menyiapkan secangkir kopi nikmat yang tak terlupakan oleh pelanggannya.
[pilihan-redaksi]
Demikian dikatakan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Kota Denpasar, Made Toya saat membaca sambutan Walikota Denpasar dalam workshop barista basic yang digelar Badan Kreatif (Bekraf) Denpasar dipusatkan di Vasini Smart Boutique Hotel yang berlangsung dari 31 Mei sampai 21 Juni 2019 mendatang.
Demikian dikatakan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Kota Denpasar, Made Toya saat membaca sambutan Walikota Denpasar dalam workshop barista basic yang digelar Badan Kreatif (Bekraf) Denpasar dipusatkan di Vasini Smart Boutique Hotel yang berlangsung dari 31 Mei sampai 21 Juni 2019 mendatang.
“Dari kegiatan Workshop ini diharapkan mampu memberikan dampak pada peningkatan sumber daya manusia khusunya barista yang tidak sekedar tukang pembuat kopi, namun mereka adalah seniman yang tahu betul seberapa banyak takaran dan campuran yang diperlukan untuk menyajikan espreso dan variasinya. Jika pelanggan memesan cappucino maka mereka akan benar-benar meramu cappucino, bukan latte. Dan sebaliknya,” ujarnya.
Kegiatan diikuti 50 peserta dari kalangan anak-anak muda dengan menghadirkan para pembicara dari Indonesia Barista Asosiasi. Secara resmi kegiatan workshop barista basic dibuka Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Kota Denpasar, Made Toya mewakili Walikota Denpasar bersama Kadis Pariwisata Denpasar, Dezire Mulyani, Ketua Harian Bekraf Denpasar, I Putu Yuliartha ditandai dengan pembuatan espreso, Jumat (31/5).
“Barista bukan sekadar tukang pembuat kopi melainkan lebih dari itu, mereka adalah seniman,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan budaya minum kopi terutama di pagi hari sangatlah khas. Tidak hanya di pagi hari tapi dalam setiap aktifitas selalu kita lihat masyarakat menyajikan secangkir kopi. Popularitas kopi yang kian tahun kian meningkat pun ikut menaikan gengsi dan popularitas para peracik kopi bernama barista.
Dalam meracik kopi hingga penyajian barista dibekali dan diajarkan bagaiman tentang karakter kopi, karakter espreso, keahlian rasa dan juga jam terbang tinggi. Di sisi lain semakin semaraknya dunia kopi juga akhirnya melahirkan kompetisi barista kelas dunia.
Kadis Pariwisata Denpasar, Dezire Mulyani, didampingi Kabid Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Denpasar, Wayan Hendaryana mengatakan workshop barista dilaksanakan selama tiga hari dikhususkan kepada para pemula.
Harapan kedepan profesi barista bisa menjadi sebuah potensi serta profesi yang memberikan peluang besar dalam meningkatkan perekonomian. Disamping itu barista juga sangat menjanjikan kedepannya seperti saat ini berjamurnya kedai-kedai kopi. Kegiatan ini menurut Dezire dari pendaftaran dibuka secara online dengan membludaknya peserta.
Sehingga untuk efektifitas kegiatan kami membatasi peserta sebanyak 50 orang. Kedepan juga pihaknya akan melakukan uji kompetensi bagi para barista yang telah mendapatkan pelatihan.
[pilihan-redaksi2]
Sementara Ketua Indonesian Food & Beverage Executive Association (IFBEC) I Ketut Darmayasa, yang berkesempatan hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan profesi barista harus sering digalakan seiring berkembangnya angkringan-angkringan terlebih di Kota Denpasar.
Sementara Ketua Indonesian Food & Beverage Executive Association (IFBEC) I Ketut Darmayasa, yang berkesempatan hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan profesi barista harus sering digalakan seiring berkembangnya angkringan-angkringan terlebih di Kota Denpasar.
Hal ini juga tidak saja sekedar menjual kopi, namun mampu memiliki kompetensi di bidang barista, sehingga sangat tepat sekali ditawarkan Denpasar yang berbeda dengan darah lain seperti workshop barista basic ini sangat karena melihat potensi dalam pengelolaan sumber daya manusia di bidang barista.
“Tepat sekali Denpasar melakukan langkah ini, dan nantinya harapan peserta workshop ini yang memiliki kemampuan yang baik dapat turut serta dalam kopetisi barista di tingkat ASEAN,” ujarnya. (bbn/humasdenpasar/rob)
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: Humas Denpasar