search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Koster Rancang Hutan Kota Seluas 22 Ha di Kawasan Eks Reklamasi Pelindo
Senin, 7 Oktober 2019, 15:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Gubernur Bali Wayan Koster mengungkapkan soal rencana untuk membikin Hutan Kota di kawasan eks reklamasi Pelindo III di areal pesisir utara Pelabuhan Benoa kepada awak media seusai acara Penanaman Mangrove serangkaian HUT ke-74 TNI di Pesisir Utara Pelabuhan Benoa, Denpasar pada Senin (7/10).

[pilihan-redaksi]
"Kawasan ini akan jadi hutan kota yang hijau. Dari 45 hektar yang ada, 49 persen akan dijadikan areal penanaman beraneka jenis tumbuhan dan sisanya sebagai fasilitas pendukung Pelabuhan Benoa. Total ada 22 hektar yang akan dijadikan kawasan hutan kota, wilayah ini akan ditanami tumbuhan yang cocok dikembangkan di daerah ini agar kembali hijau," terang Gubernur Koster. 

Menurut Gubernur Koster, hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memulihkan kondisi lingkungan hidup yang sempat rusak di kawasan tersebut, akibat proyek reklamasi lalu. 
"Karena itu saya menyambut baik adanya inisiatif penanaman mangrove dalam rangka memperingati  HUT TNI yang ke-74 tahun ini. Terlebih areal dumping 2 ini  tengah diperbaiki setelah adanya proses reklamasi," puji Gubernur Koster.  

Selain itu, Gubernur Koster juga menyampaikan terima kasih kepada Pangdam X Udayana Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Benny Susianto yang telah memberikan berbagai dukungan terhadap pembangunan di daerah Bali. 

[pilihan-redaksi2]
"Kegiatan ini sekaligus juga komitmen dan dukungan Bapak Pangdam (Mayjen TNI Benny Susianto) dan jajaran, kepada program Pemerintah Provinsi Bali sesuai dengan visi Nangun  Sat Kerthi Loka Bali. Yaitu menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali menuju Bali yang bahagia sejahtera sekala dan niskala," ungkapnya.

Selanjutnya terkait penanaman kembali hutan mangrove dan pelestarian lingkungan kawasan pesisir pantai, kata pria lulusan ITB ini tercantum pula dalam visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Yakni bahwa pembangunan di Bali harus berdasarkan nilai-nilai lokal Sad Kerthi. "Dalam hal ini berkaitan dengan Wana Kertih, yakni penanaman tumbuh-tumbuhan dalam hal ini bibit mangrove. Juga terkait dengan Segara kertih, yaitu pelestarian pantai dengan laut agar bisa memberikan manfaat  bagi kesejahteraan masyarakat," terangnya.
 

Reporter: Humas Bali



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami