search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Dampak Revolusi Industri 4.0, 800 Juta Pekerjaan di Dunia Akan Hilang
Selasa, 8 Oktober 2019, 15:20 WITA Follow
image

bbn/dok:engineerjournal.ie

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Co-Founder dan President Bukalapak Fajrin Rasyid mengatakan akan ada sekitar 800 juta pekerjaan yang hilang di seluruh dunia imbas revolusi industri 4.0

[pilihan-redaksi]
Hal itu ia sampaikan dalam peluncuran buku Pancasilanomics: Jalan Keadilan dan Kemakmuran karya Wakil Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEIN) Arif Budimanta.

Kendati begitu, lanjut dia, pekerjaan baru yang muncul akan lebih banyak dibandingkan pekerjaan yang hilang tersebut. Sebab itu, banyak pertimbangan yang mengiringi ketika mendiskusikan prospek daripada industri 4.0.

"Riset dari McKinsey itu menyebutkan 2030 400-800 juta pekerjaan akan hilang di seluruh dunia. Namun, di saat yang bersamaan juga akan create more new jobs yaitu 900 juta pekerjaan. Jadi lebih banyak yang baru sebenarnya," tuturnya di Jakarta, Senin (7/9/2019) dikutip dari liputan6.com.

Pihaknya melanjutkan, memang ada banyak riset dari berbagai dunia mengenai dampak positif dan negatif dari revolusi industri 4.0. Karenanya, banyak pengkajian dari perkembangan teknologi yang disruptif ini, termasuk bagi Indonesia sendiri.

"Pertanyaanya apakah di Indonesia akan lebih banyak pekerjaan yang baru apa yang hilang? Apakah 4.0 ini positif atau negatif. Menambah kesenjangan atau mengurangi kesenjangan," ujarnya.
 

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami