search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Jakarta Ingin Belajar Kerukunan Umat Beragama di Bali
Selasa, 18 Februari 2020, 17:45 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Gubernur Bali Wayan Koster menerima audiensi Ketua FKUB DKI Jakarta Dede Rosyada beserta rombongan pengurus lainnya pada Senin (17/2) sore di kediaman Jaya Sabha, Denpasar.

[pilihan-redaksi]
Pada kesempatan ini Gubernur Koster mengatakan semua yang datang ini adalah tokoh-tokoh umat beragama yang harus kita hormati dan kita muliakan. Dirinya selalu memberikan tempat khusus bagi tokoh umat. 

"Di tangan bapak-bapak lembaga atau kemajelisan dari semua umat bisa tetap menjaga agar situasi tetap kondusif. Dulu saya waktu di Jakarta ngayah di Parisadha Hindu Dharma Indonesia pusat. Aktif di keuamatan sebagai tenaga pembantu. Tugasnya bawa proposal, bawa surat kalau mau membuat acara, naik bus dengan biaya sendiri," kenangnya.

Menurutnya, di dunia keumatan selain aktivitas yang kita jalani memberikan kepuasan terhadap umat dan diri sendiri juga menjadi bagian dari olah kerohanian, memperkuat jati diri, membangun kematangan, bisa menjadi lebih berkarakter. 

"Apa yang saya lakukan adalah ketulusan, tidak pernah memandang apa-apa. Kalau bergelut di lembaga keumatan atau kemajelisan yang lebih tinggi lagi, dalam menjalankannya harus dengan cara terhormat dan dengan tulus ikhlas.," ungkapnya.

Selama setahun menjalankan tugas sebagai Gubernur, Koster bertekad bekerja fokus, tulus, lurus untuk menjalankan tugas melayani masyarakat.

"Saya saat ini masih bergelut untuk menjalankan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru. Yang memiliki makna menjaga kesucian dan keharmonisan alam bali beserta isinya untuk mewujudkan kehidupan karma bali yang sejahtera, bahagia sekala-niskala," sebutnya. 

Dengan menyelenggarakan pembangunan secara terpola, menyeluruh terencana, terarah dan terintegrasi dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Nilai-nilai Pancasila 1 Juni 1945.

Jadi ini, kata dia, dalam sekali maknanya. fokusnya adalah membangun alam, Manusia dan Kebudayaan Bali. Karena semua sudah berubah karena dinamika pembangunan yang berjalan cukup lama. Bali sebagai destinasi wisata dunia harus dijaga dan ditata dengan baik agar pariwisata Bali bisa berkelanjutan.

Tanpa adanya persatuan dan kesatuan dalam melaksanakan pembangunan terlebih di Bali sebagai daerah tujuan wisatawan dunia. Pihaknya harus hati-hati dalam membuat kebijakan dan menjalankan pembangunan.

"Saya selalu melibatkan FKUB Provinsi Bali dalam mengambil kebijakan dan menjalankan pemerintahan terlebih untuk membahas yang berkaitan dengan umat," ujarnya.

Sementara Ketua FKUB DKI Jakarta Dede Rosyada menyampaikan pihaknya ke Bali ingin melakukan diskusi dengan FKUB Provinsi Bali terutama kok Bali dinilai lebih baik kerukunannya dengan Jakarta. 

"Kami ingin belajar bagaimana Bali bisa terkenal akan kerukunan umatnya. Bagaimana masyarakat kita di Jakarta bisa menerima perbedaan agar kerukunan umat beragama bisa tetap terjaga dengan baik. Hal ini yang kita inginkan di Jakarta dengan kemajemukannya," ungkapnya.

Dikatakan Jakarta ingin mencoba bisa menjadi destinasi wisata seperti yang diharapkan Gubernur DKI Jakarta. Selama ini, kata dia, Jakarta hanya menjadi pusat bisnis dan pemerintahan saja.

 Hadir pula pada kesempatan ini Ketua FKUB Bali Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet.

Reporter: Humas Bali



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami