search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Rai Mantra-Jaya Negara Ngaturang Bhakti Pujawali Di Pura Dalem Sakenan
Sabtu, 29 Februari 2020, 20:00 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Rahina Suci Kuningan yang jatuh setiap Saniscara Kliwon Wuku Kuningan ini memang merupakan hari besar agama Hindu yang dilaksanakan setiap enam bulan sekali. Namun demikian, Hari Suci Kuningan juga merupakan hari piodalan di Pura Sakenan, Desa Serangan, Kota Denpasar.

[piihan-redaksi]
Sejak pagi tampak silih berganti para pemedek sudah memadati area Pura Sakenan. Serangkaian Karya bhakti Penganyaran di Pura Sakenan yang mana Puncak Karya jatuh pada Rahina Suci Kuningan, Sabtu (29/2).

Rangkaian Upacara Karya bhakti Penganyaran diawali dengan sesolahan Tari Rejang Renteng, Tari Baris Tombak, Topeng Penasar serta Topeng Sidhakarya, dan di akhir upacara ditutup dengan persembahyangan bersama yang dipuput oleh Ida Pedanda Sari Arimbawa, Griya Tegal. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Walikota Denpasar, I.B Rai Dharmawijaya Mantra didampingi Ny. I.A Selly Dharmawijaya Mantra, Wakil Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara,  Sekda Kota Denpasar, AAN Rai Iswara. 

Dan Penglingsir Puri Kesiman AAN Gede Kusuma Wardana. Ikut hadir juga Kabag Humas dan Protokol Dewa Gede Rai, Kabag Kesra Made Raka Purwantara, Camat Denpasar Selatan Wayan Buda serta OPD  terkait lainnya

Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra usai persembahyangan mengatakan bahwa pelaksanaan Bhakti Piodalan ini  dilaksanakan sebagai wujud sradha bhakti umat kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa untuk menciptakan kerahayuan jagat, serta diharapkan kepada masyarakat khususnya Kota Denpasar untuk tetap menjaga keharmonisan alam serta menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, utamanya adalah sampah plastik. 

“Kami harap masyarakat semakin sadar, jika penggunaan plastik akan merugikan kita sendiri. Jadi mari bersama-sama dalam kesempatan ini kita lakukan hal yang terkecil sehingga menimbulkan dampak yang luar biasa bagi kelestarian lingkungan,” pungkasnya.

Sementara Panglingsir Puri Kesiman yang juga Pangempon Pura, AA Ngurah Gede Kusuma Wardana mengatakan bahwa Bhakti Piodalan dari jajaran Pemkot Denpasar ini beserta seluruh umat memang rutin dilaksanakan khususnya pada Hari Suci Kuningan.

Selain itu Kusuma Wardana juga berharap kepada masyarakat yang hendak bersembahyang ke Pura Dalem Sakenan turut menjaga bersama kebersihan areal pura khususnya sampah plastik yang menjadi atensi bersama.

“Pengurangan penggunaan plastik sudah menjadi komitmen kami selaku prawartaka dan pengempon sejak beberapa tahun lalu, dan tahun ini juga kami terapkan hal yang serupa bagi masyarakat yang hendak tangkil nunas tirta dapat menggunakan sangku, toples, atau bumbung pakuluh sebagai sarana nunas tirta. Hal ini juga untuk mendukung dan mensukseskan program pemerintah kota Denpasar dan Bali dalam mengurangi penggunaan plastik,” Pungkasnya.

Hal senada disampaikan Lurah Serangan, I Wayan Sukarma bahwa sampah adalah tanggung jawab kita bersama. Sudah seyogyanya kita membantu pemerintah dalam menyelesaikan masalah sampah utamanya sampah plastik. 

“Kami menghimbau kepada masyarakat yang hendak pedek tangkil ke Pura Sakenan, bawalah tas ramah lingkungan dan jangan sesekali menggunakan plastik,” tegasnya.
 

Reporter: Humas Denpasar



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami