Anggaran Tenaga Kebersihan Habis, Sampah di Karangasem Terancam Tak Tertangani
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, KARANGASEM.
Dilema Pariwisata di Bumi Lahar, di saat gencarnya melakukan berbagai kegiatan untuk mempromosikan pariwisata, kini anggaran untuk tenaga kebersihan Dinas Lingkungan Hidup sebagai salah satu penunjang pariwisata itu sendiri berada di ujung tanduk.
[pilihan-redaksi]
Hal ini terungkap dalam rapat kerja gabungan pihak eksekutif dan legislatif yang berlangsung pada Selasa (10/03/2020). Anggaran untuk honor tenaga kebersihan seperti tukang sapu dan BBM kendaraan pengangkut diperkirakan hanya akan bertahan sampai bulan April atau Mei tahun 2020 mendatang.
Kondisi ini, seperti diungkapkan oleh Asisten I, I Wayan Purna karena belum ada kepastian BKK dari Kabupaten Badung mengingat dalam sejarahnya kegiatan tersebut diarahkan ke BKK Badung karena arahnya kepada pariwisata.
"Dana belanja kontraknya baru teranggarkan hanya sampai bulan April mendatang, kegiatan ini diarahkan ke BKK dari Kabupaten Badung dimana sejauh ini belum ada kepastiannya," kata Wayan Purna.
Oleh sebab itu, selain BPJS Kesehatan, hal ini juga menjadi penting untuk dicarikan solusi karen mau tidak mau bulan April atau Mei mendatang harus sudah ada dana jika persoalan ini tidak segera dicarikan solusinya maka sampah dan kebersihan di Kabupaten Karangasem terancam tidak terurus.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karangasem, I Gede Yudiantara saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sudah mengusulkan kebutuhan real kepada tim anggaran.
"Namun dalam pembahasan kemungkinan keterbatasan anggaran, sehingga kami dianggarkan melalui BKK," ujarnya saat ditemui media ini, Rabu (11/03/2020).
Namun saat ini, BKK dari Kabupaten Badung kepastiannya sejauh ini belum jelas mengingat situasi kondisi pariwisata Bali belakangan ini lesu dampak virus corona.
Jika kondisi ini terus berlanjut, sebanyak 546 tenaga kebersihan dan pertamanan yang ada di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karangasem dipastikan tak dapat gaji pada bulan April mendatang hingga seterusnya.
Tak hanya tenaga kerja saja, biaya oprasional BBM untuk 31 armada juga tidak ada maka apabila kondisi ini tidak ada solusinya maka dipastikan sampah di Kabupaten Karangasem tak tertangani.
"Semoga ada jalan, untuk langkah awal kita sudah kordinasi dengan TAPD dan mereka tentunya sudah bergerak," jelasnya.
Reporter: bbn/krs