Fenomena "Pink Supermoon" Saat Purnama Kedasa
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Ada yang spesial pada purnama Kedasa, Selasa (7/4/2020) ini dimana terjadi fenomena "Pink Supermoon" terbesar dan paling terang sepanjang tahun 2020.
[pilihan-redaksi]
"Bulan purnama terbesar tahun ini akan bersinar sepanjang malam karena sinar itu muncul di timur setelah matahari terbenam 7 April 2020," ujar EarthSky Bruce McClure, demikian dikutip dari laman USA Today, Selasa (7/4/2020).
"Lalu, Pink Supermoon juga masih akan terlihat di barat saat Matahari terbit 8 April 2020," tambahnya.
Dari tiga supermons tahun ini, Pink Supermoon pada April merupakan yang terbesar lantaran paling dekat dengan planet kita.
Jaraknya ada di titik 356.907 km (221.772 mil) dari Bumi, membuatnya tampak lebih besar dan lebih terang di malam hari, demikian dikutip dari Independent.com.
Apa itu Supermoon?
Supermoon terjadi ketika bulan sangat dekat dengan Bumi lalu dalam keadaan penuh. Kedekatan Bulan dengan Bumi, secara alami, membuatnya terlihat sangat dekat dan sangat terang.
Bahkan, ukurannya bisa 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dari bulan purnama pada titik terjauh dari Bumi.
Istilah Supermoon diciptakan pada tahun 1979 oleh seorang ahli bernama Richard Nolle. Sebutan ini menjadi istilah yang semakin populer dan ramah media dalam beberapa dekade sejak itu.
Menurut NASA, istilah ini digunakan oleh media hingga hari ini untuk menggambarkan apa yang para astronom sebut bulan purnama perigean: bulan purnama yang terjadi di dekat atau pada saat bulan berada pada titik terdekatnya dalam orbitnya di sekitar Bumi.
Karena efek optik yang dikenal sebagai ilusi Bulan, Bulan Purnama bisa tampak besar ketika naik di belakang objek yang jauh di cakrawala. Supermoon tampak sangat mengesankan.
Ada 13 Bulan penuh yang bisa dinantikan pada tahun 2020. Inilah saatnya Anda dapat melihatnya.
Mengapa Disebut Pink Supermoon?
Bulan purnama bulan ini juga dijuluki bulan merah muda. Tapi jangan mencari rona merah muda pada bulan tersebut Menurut Almanak petani kuno, bulan purnama April sering berhubungan dengan mekarnya bunga-bunga di awal musim semi.
Selama ribuan tahun, orang-orang di seluruh dunia, termasuk penduduk asli Amerika menyaksikan fenomena ini dan memberikannya nama demikian.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: bbn/net