search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Satu PDP Asal Karangasem Meninggal di RSUD Klungkung
Selasa, 7 Juli 2020, 14:55 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KLUNGKUNG.

Satu Pasien Dalam Pengawasan asal Desa Gegelang, Kecamatan Manggis, Karangasem, dinyatakan meninggal, Selasa (7/7/2020) pagi. 


[pilihan-redaksi]
Awalnya pasien berusia 19 tahun ini, sempat dirujuk ke RSUD Klungkung, dalam kondisi sudah kritis. Dia sempat menjalani perawatan serius di RSUD Klungkung. Namun, nyawanya tidak terselamatkan.


“Pasien masuk ke RSUD Klungkung, Senin (6/7) malam sekitar pukul 19.00 WITA, saat masuk sudah dalam keadaan shock. Analisa medis pada pasien sudah menunjukkan kondisinya kritis,” kata Direktur RSUD Klungkung dr. Nyoman Kesuma Selasa (7/7/2020).


Dari riwayat kesehatannya, korban mengalami panas tinggi dan batuk sejak empat hari sebelumnya. Sebelum menyandang status PDP, pasien bernisial GAA ini sebelumnya sudah sempat menjalani rapid test. Saat itu, hasilnya reaktif sehingga, dia lanjut menjalani test swab. 


Tetapi, kata dr. Kesuma, hasil test swabnya belum keluar. Sehingga, lanjutnya, belum dapat dipastikan apakah dia meninggal dalam kondisi positif COVID-19 atau negatif. Saat berada di UGD RSUD Klungkung, dr. Kesuma mengatakan petugas medis berupaya keras melakukan penanganan dengan prinsip penanganan gawat darurat ABC. 

Yakni, Airway atau penanganan cepat terhadap jalur pernapasan, Breath atau penanganan pada pernapasannya dan Circulation atau memastikan sirkulasi darah pada tubuhnya, agar darah dan cairan lain pada tubuhnya stabil. Tetapi, kondisinya yang sudah kritis, membuat nyawanya tak tertolong lagi. 


Dia meninggal Selasa (7/7/2020) pagi sekitar pukul 05.54 wita. Jenazahnya langsung diantar ke kampungnya di Desa Gegelang. Karena statusnya PDP, maka penanganan pemulasaraan jenazahnya dilakukan dengan menerapkan standar pencegahan COVID-19. Belum diketahui dia diduga tertular dari klaster penyebaran yang mana. Tetapi, melihat tempat tinggalnya di Desa Besan, dr. Kesuma mengatakan kalau Desa Besan, memang sudah masuk zona merah. 


Saat ini, Ruang Isolasi RSUD Klungkung masih merawat sebanyak 58 pasien positif COVID-19. Jumlah ini terus berkurang, karena seiring dengan keluarnya hasil swab kedua yang menyatakan negatif COVID-19 pada sejumlah pasien, sehingga satu per satu pasien sudah dipulangkan. Dalam situs resmi COVID-19 Klungkung, per 6 Juli 2020, sejak kemunculan COVID-19 di Klungkung, sudah ada 191 kasus positif COVID-19. Dimana 114 orang di antaranya masih dalam perawatan dan 77 orang lagi sudah dinyatakan sembuh.

Reporter: bbn/klk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami