search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Wagub Cok Ace Sebut Tolok Ukur Kebahagiaan dari Umur dan Keadaan Ekonomi
Jumat, 17 Juli 2020, 15:50 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) berkesempatan untuk menjadi narasumber dalam acara Webinar    “World Happiness Index on Tourism in Bali Prespective on Bali Tourism During Covid-19“ yang diselenggarakan oleh Politeknik Pariwisata Bali, pada Jumat (17/7). 


[pilihan-redaksi]
Wagub Cok Ace menyampaikan apresiasinya atas segala upaya dan inisiatif untuk mengembangkan pariwisata Bali sehingga mampu meningkatkan kebahagiaan masyarakat Bali. Menurutnya ada beberapa cara untuk mengukur kebahagiaan, salah satunya adalah melalui indeks Kebahagiaan Provinsi Bali yang dihimpun oleh Badan Pusat Statistik. 

 

Namun, Wagub Cok Ace juga menyambut baik Survei Indeks Kebahagiaan yang dilakukan oleh Poltek Pariwisata Bali dan Planet Happiness serta peran penguatan destinasi melalui pendekatan 10 langkah. Selanjutnya Wagub Cok Ace mengatakan bahwa kebahagiaan merupakan kesesuaian antara harapan dan kenyataan. Kesenjangan antar keduanya inilah yang menyebabkan orang tidak bahagia. Sulit untuk mengukur kebahagiaan sebab setiap orang memiliki keinginan dan harapannya masing-masing. 

 

“Untuk itu kita harus melihat pada keseimbangan kehidupan daripada mengukur kebahagaian setiap individu. Keseimbangan kebidupan yang saya maksud adalah cara hidup orang Bali sesuai filosofi Tri Hita Karana (THK) yang mencangkup hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan, sesama manusia dan alam lingkungan sehingga mencapai kebahagiaan,” tuturnya. 

 

Untuk itu Wagub Cok Ace menyarankan agar pihak poltek Bali dan planet happines dapat menggunakan THK sebagai pertimbangan yang penting dalam melihat tingkat kebahagiaan masyarakat Bali. 

 

Wagub Cok Ace juga menerangkan bahwa Indeks Kebahagiaan (IK) Bali tahun 2017 menunjukkan skor 72,48. Dimana angka tersebut terbilang cukup tinggi dibandingkan daerah lain di Indonesia. Bali menempati posisi ke -9 dengan IK tertinggi. IK tersebut diukur dengan mempertimbangkan 3 dimensi yaitu: dimensi kepuasan hidup (skor 72,40), perasaan (skor 71,71), makna hidup (skor 73,27). 

 

Dari data tersebut, Wagub Cok Ace mengatakan bahwa terlihat dimensi perasaan orang Bali lebih rendah dari pada dimensi kepuasan hidup dan makna hidup. Untuk itu, Wagub Cok Ace menekankan, dimana berbicara terkait perasaan seseorang memang sangat subjektif, baik dapat dilihat dari faktor eksternal maupun internalnya.

 

Sehingga menurut, Cok Ace alat yang objektif untuk mengukur kebahagiaan adalah mengaitkannya dengan hal-hal objektif seperti umur dan keterkaitan dengan keadaan ekonomi saat ini terlebih saat ini merupakan masa pandemi. Dengan menggunakan alat ukur objektif maka hasil yang diperloreh menjadi lebih objektif. 

 

“Saya harap penelitian kolaborasi yang dilakukan nanti dapat menghasilkan sesuatu data yang bersifat objektif dan menghasilkan suatu masukan yang dapat diadopsi oleh Pemprov Bali dalam meningkatkan indeks kebahagian masyarakat Bali,” pungkasnya. 

 

Acara webinar tersebut selain dihadiri oleh Wakil Direktur Poltek Pariwisata Bali,  juga menghadirkan beberapa pembicara yang kompeten dibidangnya seperti perwakilan dari WTO, Planet Happines dan beberapa perwakilan industri pariwisata.

Reporter: Humas Bali



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami