search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tim Riset Sebut Kecil Kemungkinan Uji Klinis Vaksin Covid-19 Sinovac Gagal
Rabu, 12 Agustus 2020, 15:15 WITA Follow
image

bbn/shutterstock

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Peluang uji klinis tahap ketiga Vaksin Sinovac asal China ini gagal dalam kinerjanya di dalam tubuh relawan dinilai sangat kecil. Alasannya, vaksin Sinovac asal China tersebut telah sukses di uji klinis tahap pertama dan kedua.

[pilihan-redaksi]
Hal ini disampaikan Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19 Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad) Bandung, Jawa Barat. Menurut Manajer Lapangan Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19 Eddy Fadlyana, dalam tahap ketiga dapat terlihat gambarannya soal efektifitas vaksin tersebut. Eddy mengklaim dengan adanya beberapa tahap uji coba itu maka vaksin yang diberikan dianggap aman.

“Makanya kan kalau tahap tiga itu sudah lewat uji aman dan untuk menimbulkan kekebalan. Baru di tahap tiga itu, untuk membandingkan sebenarnya kelompok yang dapat vaksin sama placebo berapa angka kejadian sakitnya,” ujar Eddy dalam keterangan resminya ditulis Bandung, Rabu, 12 Agustus 2020, dikutip dari Liputan6.com. 

Eddy mengatakan keyakinan kelompoknya soal efektivitas vaksin COVID-19, yaitu telah memenuhi standardisasi dari Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).

Eddy menuturkan dari 120 orang relawan yang telah divaksinasi pada Selasa (11/08/2020), tidak menunjukan gejala sakit usai 30 menit diberikan vaksin di enam lokasi berbeda. Meski begitu pemantauan kesehatan terhadap seluruh relawan uji coba klinis vaksin COVID-19 tetap dipantau oleh tim. Pemantauan itu dilakukan sebulan sekali melalui telepon.

“Pemantauannya itu dilakukan selama enam bulan ke depan, untuk memantau kondisi kesehatannya. Jika ada yang sakit, sakitnya apa, dirawat dimana kan gitu ya, hasilnya gimana dan dia kan dapat asuransi,” sebut Eddy.

Jika terdapat relawan vaksin COVID-19 yang dirawat di rumah sakit, Eddy menjelaskan petugas dari kelompoknya akan langsung melakukan pengecekan. Untuk memastikan pemicu sakit yang diderita.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami