search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Serap Buah Lokal, Buleleng Kerja Sama dengan Badung
Minggu, 8 November 2020, 22:50 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Guna menyerap hasil buah lokal, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng, Bali menggandeng Kabupaten Badung

Kerja sama antar daerah dijalin untuk menyerap lebih banyak lagi buah lokal produksi Buleleng khususnya pada bidang pariwisata yang di Kabupaten Badung.

“Kerja sama kami dengan Badung untuk bisa menyerap buah lokal dari Buleleng sehingga bisa lebih mensejahterakan petani,” ujar Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana saat memberikan sambutan pada pembukaan Lokasabha VIII Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) Buleleng di Sekretariat MGPSSR Buleleng Dusun Sambangan, Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Minggu (8/11).

Agus Suradnyana menjelaskan ide penyerapan buah lokal ini sudah disampaikan sebelumnya kepada Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta. Dengan kerja sama yang dilakukan, diharapkan hotel-hotel yang ada di Badung bisa menyerap buah lokal dengan maksimal. Bisa digunakan sebagai welcome fruit (hidangan buah selamat datang) oleh hotel tersebut. 

“Sehingga saya juga meminta kepada Bupati Badung untuk membuat regulasi yang lebih mengikat seperti Peraturan Daerah (Perda) agar hotel-hotel mau menyerap buah lokal khususnya Buleleng,” jelasnya.

Saat ini, yang paling penting dalam industri pertanian adalah supply (pasokan) dan demand (permintaan). Dua hal ini yang harus dijaga bersama. Jika permintaan sudah benar-benar terjaga, pemerintah dan juga petani tinggal mengatur pasokan yang ada. Lalu, penyediaan buah dimulai dari pembibitan dan pemeliharaan juga dijaga. 

“Teknologi pertanian organik memang penting. Namun, lebih penting lagi ketika hasil pertanian tersebut ada yang menyerap,” ucap Agus Suradnyana.

Agus Suradnyana juga mengungkapkan ketahanan ekonomi Bali mau tidak mau masih sangat bergantung dengan pariwisata. Untuk mendukung sektor pariwisata tersebut, keunggulan komparatif pertanian Buleleng juga harus dijaga. Keunggulan buah lokal Buleleng terletak pada buah yang baru matang. 

“Jadi, sangat memungkinkan untuk diserap oleh dunia pariwisata,” ungkapnya.

Disinggung mengenai keinginan Agus Suradnyana tersebut, I Nyoman Giri Prasta yang juga hadir pada Lokasabha VIII MGPSSR Buleleng ini sebagai Ketua MGPSSR Bali menyebutkan hal ini memang merupakan kerja sama antar daerah. Kabupaten Badung melihat seluruh kabupaten/kota di Bali harus bersinergi. Dalam masa pandemi covid-19, akan timbul prinsip baru yaitu menggunakan dan mengkonsumsi produk lokal. 

“Jadi apa? Kalau memang produk tersebut seperti buah dan sayuran yang bisa diproduksi di Bali, kenapa tidak hotel kita memakai produk tersebut. Maksudnya menjadi tuan di rumah sendiri,” sebutnya.

Senada dengan Agus Suradnyana, dirinya menambahkan sebenarnya kerja sama ini sudah berjalan. Tinggal menyusun regulasi berkenaan dengan Perda yang akan disesuaikan dengan Peraturan Gubernur Bali.  

Ini dikarenakan kerja sama antar daerah dengan Buleleng dan kabupaten lainnya adalah sebuah warisan dari para pendahulu-pendahulu yang ada di Bali. 

“Sehingga kerja sama akan terus dilakukan dengan semua kabupaten/kota di Bali. Tidak hanya dalam bidang pertanian semata,” pungkas Giri Prasta

Reporter: Humas Buleleng



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami