Ketahanan Keluarga, Benteng Lindungi Anak dari Kekerasan dan Radikalisme
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NTB.
Ketahanan keluarga menjadi benteng untuk melindungi anak-anak dan generasi mendatang dari aksi kekerasan dan radikalisme. Karena dari keluarga, akan lahir anak-anak yang soleh, kreatif, tidak mengedepankan egoisme dan mencintai tanah air.
Saat memberikan sambutan pada Forum Koordinasi Pelaksana Kebijakan Perlindungan Anak Korban Stigmatisasi dan Jaringan Terorisme di Hotel Golden Palace, Kamis (19/11), Wakil Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr Hajah Sitti Rohmi Djalillah mengemukakan sejumlah alasan kenapa anak perlu dilindungi.
Pertama anak merupakan titipan Tuhan yang harus dijaga. Diberikan perhatian yang baik, serta dijauhkan dari tindakan kekerasan, apalagi terjerumus ke terorisme.
Dan alasan kedua anak perlu dilindungi adalah karena ada jaminan dari negara yakni Pasal 28B (2) UUD 1945. Bahwa setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
"Perlindungan, pemenuhan, penegakan hak asasi adalah tanggung jawab negara terutama Pemerintah. Karena anak mempunyai hak untuk tumbuh dan berkembang maka harus dicegah bila ada hal-hal yang dapat menggangu tumbuh kembang anak," lanjut Wagub, pada acara yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Anak RI, dan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk Bean KB NTB.
Bicara tentang ketahanan keluarga, kata Wagub Ummi Rohmi menjadi hal yang sangat penting. Di Provinsi NTB sendiri ada program Posyandu Keluarga yang memiliki posisi strategis dalam membangun keluarga yang sehat dan tangguh.
Melalui Posyandu Keluarga, pemahaman masyarakat tentang ketahanan keluarga akan semakin baik. Karena ada edukasi tentang masalah-masalah lingkungan di desa masing-masing.
Reporter: Humas NTB