Varian Baru Virus Corona Dikhawatirkan Kurangi Efektivitas Vaksin
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Tim Epidemiologi FK Unud dr. I Made Ady Wirawan, MPH, PhD menanggapi soal mutasi virus corona di Inggris yang melahirkan varian baru virus Covid-19.
Ketua Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Udayana ini mengatakan belum banyak diketahui dampaknya. Namun yang sudah diketahui adalah varian baru Covid-19 di Inggris ini meningkatkan penularan hingga 70%.
"Yang perlu dikhawatirkan adalah mutasi virus yang baru ini mengurangi efektivitas vaksin, tapi perlu penelitian lebih lanjut untuk memastikan," sebutnya saat dikonfirmasi belum lama ini.
Saat ini, lanjutnya, ada 2 kasus varian baru Covid-19 Inggris ini juga sudah dilaporkan di Australia. Ia mewanti-wanti jika virus corona baru ini jika sampai ke Indonesia.
"Kalau sampai ke Indonesia tentunya akan meningkatkan penularan yang terjadi," ujarnya.
Kasus Virus Corona Baru di Singapura
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) melaporkan 21 kasus COVID-19 baru pada Rabu 23 Desember 2020 yang merupakan kasus impor. Dimana salah satu kasus yang dilaporkan sebelumnya adalah jenis virus corona baru yang tengah beredar di Inggris.
Penemuan strain virus corona baru ini ditemukan dari hasil laporan pada 8 Desember lalu dan telah dikonfirmasi oleh Kementerian Kesehatan Singapura.
"Mengingat jenis B117, jenis virus COVID-19 yang berpotensi lebih menular beredar di Inggris, Laboratorium Kesehatan Masyarakat Nasional melakukan pengurutan genom virus untuk kasus COVID-19 yang dikonfirmasi telah tiba dari Eropa baru-baru ini," kata Departemen Kesehatan setempat mengutip CNA, Kamis (24/12/2020).
Kasus yang dikenal sebagai kasus 58504, adalah seorang perempuan usia 17 yang sedang belajar di Inggris dari bulan Agustus lalu.
Dia kembali ke Singapura pada 6 Desember dan menyampaikan pemberitahuan tinggal di rumah di fasilitas khusus pada saat kedatangan.
Reporter: bbn/tim