search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ahli Forensik RS Sanglah Jawab Dugaan Pemerkosaan Karyawati Bank
Rabu, 30 Desember 2020, 22:30 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Sudah 3 hari berlalu, kasus tewasnya karyawati Bank Mandiri Kuta, Ni Putu Widiastiti (25) belum bisa diungkap jajaran Polresta Denpasar. 

Wanita berusia 24 tahun itu sebelumnya ditemukan tewas dengan 25 tusukan di kamar rumahnya di Jalan Kerta Negara, gang Widura nomor 24 Denpasar Utara, Senin (28/12/2020) pagi. 

Ada kabar menarik dari hasil penyelidikan kematian korban. Dimana, tim medis RSUP Sanglah Denpasar tidak bisa melakukan otopsi karena jasad korban dinyatakan terpapar covid-19. 

Konsultan Forensik Klinik RSUP Sanglah dr. Ida Bagus Putu Alit menyampaikan, pihaknya menerima jenazah sekira pukul 12.40 WITA. Hasil pemeriksaan luar, korban diperkirakan meninggal kurang lebih 8 jam sebelum sampai RSUP Sanglah. 

"Berdasarkan hasil visum, terdapat 32 luka di tubuhnya, 25 luka karena tusukan senjata tajam pada leher, dada dan punggung serta luka menganga pada telapak tangan diduga karena melakukan perlawanan," ujar dr. Alit.   

Terkait autopsi, dr. Alit menjelaskan, di masa pandemi ini aturannya harus terlebih dahulu dilakukan swab test PCR. Apabila negatif, maka langsung dilakukan autopsi. Sebaliknya apabila positif, maka harus menunggu setelah sepuluh hari. 

Bagaimana dengan dugaan pemerkosaan? dr. Alit mengungkapkan dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya ceceran sperma. Namun, untuk memastikan, harus menunggu hasil autopsi. 

Hal itu dibenarkan Kapolresta Denpasar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan di mapolda Bali, Rabu (30/12/2020). 

"Ya tidak bisa dilakukan otopsi karena dari hasil swab korban kena covid-19. Tim medis hanya bisa dilakukan otopsi luar," kata Kombes Jansen. 

Meski demikian, dari hasil visum sudah bisa dipastikan penyebab kematian korban karena luka tusukan di bagian dada dan leher," ungkapnya. 

Ia kembali menerangkan, terungkapnya korban kena covid-19, setelah jasad korban di swab dan dievakusi ke RSUP Sanglah Denpasar. Setelah jasad korban dinyatakan positif covid-19, tim medis juga melakukan swab test ke pacar korban. 

Jadi, sebelum korban ditemukan tewas keduanya sempat bertemu. Sehingga terhadap pacar korban juga perlu dilakukan test swab. 

"Pacarnya juga diswab, hasilnya 2 sampai 3 hari baru keluar," ungkapnya. 

Tak hanya memeriksa saksi-saksi, penyidik juga telah memeriksa rekaman CCTV dan menelusuri percakapan di HP korban. 

"Masih dalam penyelidikan. Semoga cepat terungkap," tegasnya. 

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami