search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
DLHK Denpasar Monev Kantor Pemerintahan dan Sekolah
Jumat, 8 Januari 2021, 18:35 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Musim penghujan memang memberikan dampak terjadinya genangan di beberapa titk. Sebagai upaya untuk mengatasi hal tersebut, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar sejak awal telah menggencarkan program biopori. Kali ini, guna memastikan seluruh biopori berfungsi baik sebagai resapan air, DLHK Kota Denpasar turut melaksanakan Monitoring dan Evaluasi (Monev) yang menyasar Kantor Pemerintahan dan Sekolah di Kota Denpasar pada Jumat (8/1).

Adapun beberapa lokasi yang disasar yakni Pusat Pelayanan Autis Kota Denpasar, Kantor DLHK Kota Denpasar serta beberapa sekolah di kawasan Lumintang Denpasar.

Plt. Kadis DLHK Kota Denpasar, IB Putra Wirabawa saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari penerapan Perwali Nomor 18 Tahun 2010 tentang pemanfaatan air hujan dan pengolahan sampah organik menjadi kompos dalam skala rumah tangga, kantor dan sekolah.

"Kita berupaya melakukan gerakan bersama pengurangan sampah  yang salah satunya dgn mengoptimalkan fungsi lubang biopori yang terdapat di kantor, sekolah atau rumah tangga," jelasnya

Gustra mengatakan bahwa kegiatan tersebut dapat dilaksanakan dengan memisahkan sampah organik  dan anorganik. Dimana. sampah organik dapat dimasukkan ke lubang biopori yang nantinya dapat menjadi kompos secara otomatis. 

"Jadi ada dua fungsi, selain sebagai resapan air hujan juga dapat menjadi tempat komposting alami," jelasnya.

Gustra mengatakan bahwa rata-rata biopori yang jumlahnya lebih dari 1.000 titik yang tersebar di kawasan perkantoran, ruang publik dan sekolah di Kota Denpasar ini masih berfungsi dengan baik.  Pun demikian diperlukan perawatan serta pembersihan terhadap sedimentasi di saluran air. Sehingga saat hujan lebat tidak menimbulkan genangan.

"Selain Monev rutin, kami juga bekerjasama dengan pengelola untuk ikut andil melaksanakan perawatan dan pembersihan," ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut Gustra mengajak masyarakat untuk ikut menerapkan sistem biopori di rumah tangga. Selain itu, pola pemilahan sampah di rumah tangga atau di sumbernya juga penting dilaksanakan.

"Marilah kita ikut andil menjaga lingkungan dengan memisahkan sampah sebelum dibuang ke tempat sampah, hal ini dapat dilaksanakan di kantor pemerintahan, sekolah dan yang terpenting adalah rumah tangga," ajaknya.

Reporter: Humas Denpasar



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami