search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kesal Diusir Pakai Sapu Ijuk, Laurens Hunus Pisau Kecil ke Leher Andriana
Jumat, 22 Januari 2021, 15:00 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Kapolresta Denpasar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan mengungkapkan, motif tewasnya bule asal Slovakia, Andriana Simeonova (29) akibat sakit hati. 

Mantan pacar korban, Laurens Parera (30) tidak terima diputus sehingga nekat membunuh saat korban berada di dapur rumah kontrakannya di Jalan Pengiasan III No. 88 Desa Sanur, Denpasar Selatan, Senin (18/1/2021) sore. 

Menurut Kombes Jansen, setelah kasus pembunuhan terhadap Andriana terkuak pihaknya langsung melakukan penyelidikan. Berselang 3 jam kemudian, pelaku Laurens dibekuk di rumahnya di Jalan Taman Baruna Perum Bougenvile No. 9 A, Kamar No. 20 Jimbaran, Kec. Kuta Selatan.

Pria asal Sorong Kepulauan, Kota Sorong, Papua Barat itu mengakui segala perbuatannya menghabisi nyawa korban dengan pisau yang sudah dibawa dari rumahnya. 

"Berdasarkan bukti-bukti yang ada, dalam waktu 3 jam pelaku kami tangkap," terang Kombes Jansen didampingi Kasatreskrim Polresta Denpasar Kompol Dewa Anom Danujaya dan Kapolsek Denpasar Kompol Citra Fatwa Rahmadani, di mapolsek Densel Kamis (21/1/2021). 

Mantan Wadireskrimsus Polda Papua Barat itu menerangkan, antara korban dan pelaku memang sudah lama kenal. Bahkan dulu pernah berpacaran. Dimana benih-benih asmara tumbuh saat keduanya dulunya sama-sama kerja di tempat wisata Raja Empat, Papua Barat. 

"Pelaku dan korban satu manajemen di Raja Ampat, Papua Barat. Korban sebagai manager dan pelaku sebagai Kapten Kapal Speedboat. Keduanya sudah 3 tahun berpacaran," terang Kombes Jansen. 

Percintaan keduanya semakin serius setelah korban mengajak pelaku Laurens ke negaranya Slovakia, untuk bertemu dengan keluarga korban. Bahkan rencananya, setelah bertemu dengan keluarga korban, keduanya segera menikah. 

Nah, disanalah Laurens membeli pisau asal Slowakia sebagai kenang-kenangan. "Pelaku mendapatkan pisau tersebut dari slovakia," ujarnya. 

Selanjutnya, korban pindah ke Bali terhitung sejak tahun 2020 lalu dan beraktivitas secara online. Sedangkan pelaku akhirnya mengikuti langkah korban untuk tinggal di Bali. 

Di Bali sendiri, pelaku bekerja ditempat wisata air di Quick Silver di Tanjung Benoa Kuta Selatan, menjabat Kapten Kapal Motor. 
Tak terasa menjalin hubungan selama 3 tahun, korban akhirnya memutuskan hubungan dengan pelaku dengan alasan pelaku seorang pemabuk berat. 

"Korban berniat memutuskan dan tidak mau berhubungan dengan pelaku. Karena pelaku suka minum-minum alkohol," ungkap mantan Wakapolres Badung ini. 

Merasa diputus sepihak, pelaku sakit hati. Alhasil, pelaku Laurens terpaksa hengkang dari rumah korban dan mencari rumah di wilayah Jimbaran. Sebelumnya, selama berpacaran keduanya tinggal satu rumah di TKP yakni di Jalan Pengiasan III No. 88 Desa Sanur, Denpasar Selatan. 

"Ya keduanya dulu tinggal bersama, tapi setelah putus pelaku tinggal di Jimbaran," bebernya. 

Pascapenangkapan Laurens, ia mengaku sakit hati terhadap korban. Padahal dia sudah 2 kali minta maaf dan tidak mengulangi perbuatannya meneguk minuman keras. 

Namun wanita cantik asal Slovakia itu tidak mau berhubungan lagi. Bahkan korban meminta kepada pelaku untuk mengembalikan motor Kawasaki milik yang dipakai oleh pelaku. 

"Korban minta motornya dikembalikan tapi pelaku tetap ngotot ingin kembali berhubungan dengan korban. Sehingga korban mengancam akan melaporkan pelaku ke Polisi jika tidak kembalikan motornya. Sehingga yang ketiga kalinya pelaku datang dan terjadilah peristiwa pembunuhan ini," beber perwira melati tiga di pundak itu. 

Nah, pada Senin (18/1/2021) sore, pelaku datang ke TKP membawa pisau yang dibelinya dari Slowakia. Tujuan kedatangan pelaku diduga kuat untuk menghabisi nyawa korban jika tidak maafnya diterima. "Setibanya di rumah tepatnya di dapur terjadi cekcok dan korban mengusir pelaku dengan sapu ijuk," ungkap Kombes Jansen. 

Lantaran kadung sudah sakit hati, pelaku Laurens menusuk leher korban sebanyak 1 kali dan kemudian menggoresnya. Akibatnya korban bersimbah darah dan tewas seketika. 

Pelaku kemudian mengambil handphone korban dan mematahkannya agar tidak bisa dihubungi oleh orang lain. Dua hari kemudian, Rabu (20/1/2021) siang, jasad korban ditemukan teman korban saksi Akbar Natsir (33), yang datang ke rumahnya. Kejahatan Laurens akhirnya diungkap, dan dia ditangkap tanpa perlawanan di rumahnya di Jimbaran.

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami