search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Apakah Mudah Terangsang Termasuk Hal yang Normal dan Apa Penyebabnya?
Jumat, 26 Februari 2021, 14:30 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Apakah Mudah Terangsang Termasuk Hal yang Normal dan Apa Penyebabnya?

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Tingkat gairah seksual dan libido sangat bervariasi pada setiap orang. Namun, ada beberapa orang yang mudah atau selalu terangsang. Apakah ini normal?

Para ahli mengaku sulit untuk menetapkan tingkat 'normal' dalam hal gairah dan frekuensi aktvitas seksual.

Namun, mereka menjelaskan bahwa dorongan seks yang normal dan sehat adalah yang membuat Anda nyaman, entah menginginkan berhubungan seks sebulan sekali atau dua kali sehari.

"Perbedaan utama antara seksualitas normal atau sehat dan seksualitas mengkhawatirkan adalah tekanan dalam seksualitas Anda, perasaan tidak terkendali, dan atau adanya konsekuensi buruk terhadap perilaku seksual Anda," jelas Sarah Melancon, PhD, sosiolog, seksolog klinis, dan pakar seksualitas dan hubungan di SexToyCollective.com.

Jika Anda yakin dorongan seksual yang dirasakan masih dalam titik kenyamanan pribadi, kemungkinan berikut penyebabnya, dilansir dari Health:

1. Hanya terangsang dengan pasangan

Umumnya, ini terjadi pada awal tahap hubungan, sekitar tiga bulan pertama hingga dua tahun. Ini cenderung ditandai dengan gairah dan kegembiraan yang seringkali dianggap sebagai gairah dan aktivitas seksual yang tinggi.

"Ini sering disebut tahap 'limerence' dalam suatu hubungan dan melibatkan sejumlah hormon dan neurotransmiter yang menciptakan perasaan emosional serta hasrat seksual yang sangat kuat," jelasnya.

2. 'Kecanduan' seks

Kecanduan seks sama seperti ketagihan dalam bermain video game, penggunaan ponsel, atau menonton film porno. Pada dasarnya, perilaku ini tidak membuat ketagihan secara fisiologis seperti halnya narkoba atau alkohol.

"Kecanduan seks memengaruhi remaja dan orang dewasa. Beberapa orang berpendapat bahwa masturbasi atau berhubungan seks secara berulang membantu mereka mencapai kesenangan yang setara dengan menggunakan narkoba," jelas Leela R. Magavi, MD, psikiater dan direktur medis regional untuk Community Psychiatry di California.

3. Mengalami gangguan hiperseksualitas

Magavi mengatakan kecanduan seks dan hiperseksualitas dapat memengaruhi fungsionalitas individu dan menyebabkan masalah hubungan.

Melancon juga mengatakan ada sejumlah alasan mengapa dorongan seks dapat meningkat dan patut untuk diperhatikan.

"Seks dapat digunakan sebagai mekanisme koping, seperti cara orang minum (alkohol) atau menggunakan obat-obatan untuk menghindari emosi dan masalah mereka," kata Melancon.

Dalam beberapa kasus, trauma (seksual atau nonseksual) dapat menyebabkan perilaku hiperseksual. Beberapa gangguan kesehatan mental, seperti gangguan obsesif kompulsif (OCD) juga dikaitkan dengan perubahan dorongan dan minat seksual.(sumber: suara.com)
 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami