search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ada Bunyi 'Kresek' di Tong Sampah, Ternyata Orok Hidup Dibungkus Plastik
Kamis, 11 Maret 2021, 09:45 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Ada Bunyi 'Kresek' di Tong Sampah, Ternyata Orok Hidup Dibungkus Plastik

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Warga Desa Bringkang, Kecamatan Menganti, Gresik, Jawa Timur, dibuat geger dengan penemuan bayi, Rabu (10/3/2021) tadi pagi. Pasalnya bayi perempuan yang masih merah lengkap dengan tali pusarnya ditemukan di tong sampah.

Bayi malang itu pertama kali ditemukan Sutanto seorang penjaga makam desa setempat. Saat itu ia mendengar bunyi 'kresek..' di dalam tong sampah, lalu curiga terdapat kantong plastik besar berwarna merah.

Kemudian pria 58 tahun itu menghampiri tong sampah tersebut. Saat mengecek isi kantong plastik itu, Sutanto langsung terkejut, ada kardus berisi bayi manusia masih bewarna merah lengkap dengan tali pusar.

Bayi tersebut kondisinya telanjang tidak diselimuti. Diduga bayi tersebut sengaja dibuang oleh orang tuanya. Kondisi bayi juga masih hidup.

"Ndak nyangka, ternyata itu bayi, saya langsung laporkan ke Bu RW untuk ikut menyaksikan kejadian itu," kata Sutanto saat dikonfirmasi.

"Di dalam kantong plastik ada kardus, bayinya kondisinya telanjang. Tidak ada selimut atau pakaian. Kasihan, kedinginan," tambahnya.

Selanjutnya, bayi malang itu dievakuasi ke bidan desa. Di sana, bayi yang belum diketahui orang tuanya itu, diberi selimut saja. Karena tidak ada peralatan lengkap, bayi tersebut dirujuk ke RS Ibnu Sina. Apalagi saat ditemukan, bayi juga dalam kondisi telanjang dan kedinginan.

Kapolsek Menganti AKP Tatak Sutrisna mengatakan, saat ini bayi sudah dirujuk di RSUD Ibnu Sina untuk mendapatkan perawatan medis. Bayi perempuan tersebut mengalami Hipotermia. Kondisinya kritis karena selama lahir tidak tertangani dengan baik.

"Lahir prematur 7 bulan pada saat di rujuk ke Ibnu Sina keadaan bayi masih hidup. Sudah ditangani sama tim medis, sekarang berada di tim inkubator," terangnya.

Selain itu, terkait dengan tindak pidana dalam kasus ini, polisi masih melakukan pendalaman. Pihaknya langsung menerjunkan tim untuk penyelidikan dengan kesaksian beberapa warga yang mengetahui.

"Terkait siapa pembuang bayi dan orang tua, kami masih melakukan penyelidikan. Mohon kepada warga jika ada mengetahui informasi terkait ini segera melaporkan ke kami," ujarnya.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami