search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
PHDI Gianyar: Nyepi Terasa Percuma Kalau Tetap Pegang HP
Jumat, 12 Maret 2021, 21:50 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Ketua PHDI Kabupaten Gianyar I Wayan Ardana mengapresiasi ketaatan masyarakat Gianyar serangkaian Nyepi Saka 1943 di masa pandemi. Seperti yang telah berlalu yakni pemelastian Ngubeng dengan pembatasan. 

Namun demikian, pihaknya masih terus mengingatkan agar malam pangrupukan tidak ada pengarakan ogoh-ogoh. PHDI juga mengingatkan agar Catur Brata Penyepian diterapkan saat Nyepi pada Minggu (14/3) nanti. 

Terkait layanan internet yang memungkinkan masih bisa diakses saat Nyepi, Wayan Ardana mengajak masyarakat untuk bijaksana. 

"Dunia maya tidak bisa kita tutup. Kecuali kita yang menutup diri," ujarnya. 

Mantan Sekwan DPRD Gianyar ini juga berharap umat Hindu di Gianyar sebisa mungkin menjauhkan alat komunikasi berupa HP. "Jauhkan HP. Agar tidak memancing niat menikmati hiburan. Jadi kita lah yang harus menutup diri. HP itu penggoda puasa, Nyepi akan terasa percuma kalau tetap pegang HP," ungkap pejabat asal Desa Melinggih, Payangan ini. 

Wayan Ardana yang mulai menjabat sejak Desember 2020 ini berharap pergantian tahun saka bisa berjalan lancar. "Nyepi ini justru lebih hebat dari protokol kesehatan. Intinya bagaimana antisipasi pencegahan Covid. Melasti sudah taat dengan ngubeng, besok pengrupukan tidak ada ogoh-ogoh," jelas pria 63 tahun ini. 

Termasuk pelaksanaan Tawur Agung Kesanga tingkat Kabupaten, Kecamatan, Desa hingga bebanjaran, diharapkan taat protokol kesehatan. "Tetap kendalikan diri," pintanya. 

Terkait Catur Brata Penyepian, seperti diketahui yakni Amati Gni tidak berapi-api, Amati Lelanguan tidak menikmati hiburan, Amati Karya tidak bekerja dan Amati Lelungan tidak bepergian. 

"Mari kita mengendalikan api dalam diri. Tidak bersenang-senang. Bagaimana momentum Nyepi itu benar-benar sipeng. Konsentrasi kita pada Tuhan. Hentikan kegiatan fisik, diam di rumah," ujarnya. 

Paling utama jika bisa dilakukan yakni monobrata, tidak berbicara. "Paling utama puasa monobrata. Sangat bagus," terangnya. 

Tak kalah penting saat Ngembak Gni, momentum melebur catur brata penyepian. "Saling kunjungi keluarga tetap dengan prokes. Atau hematnya saat ini bisa lewat teknologi. Karena Pemerintah juga tidak lakukan dharma santi," imbuhnya.

Reporter: bbn/gnr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami