Pedagang Pasar Sukawati Akui Sulit Terapkan Imbauan Koster Soal Peniadaan Tawar Menawar
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Setelah mendapat undian tempat di gedung baru Pasar Seni Sukawati, para pedagang mulai berkemas-kemas. Mereka memindahkan barang dagangan dari tempat relokasi sementara di Lapangan Sutasoma di Desa Batuan, Kecamatan Sukawati menuju gedung megah di depan Puri Agung Sukawati.
Ketua Paguyuban Pedagang, I Wayan Wijaya berharap bisa lebih hoki berjualan di Pasar yang baru. "Mudah-mudahan lah secepatnya pariwisata dibuka," ujarnya saat ditemui pada Selasa (23/3).
Wayan Wijaya mewakili pedagang juga berharap pemerintah mendukung dalam hal promosi. "Agar tamu domestik maupun asing, kembali lagi berkunjung ke Pasar Seni Sukawati seperti suasana dulu," kenangnya.
Wayan Wijaya juga melihat potensi kunjungan dengan adanya lintasan Bus Trans Metro Dewata di depan Pasar Seni Sukawati. "Ya kan rutin itu Bus nya datang. Turunnya ada pas di depan Pasar. Sangat efektif, jika Bus itu dimanfaatkan untuk mengajak penumpang berkunjung ke Pasar Sukawati. Agar digalakkan lah sama pemerintah," terang pria asal Banjar Babakan, Desa Sukawati ini.
Dari segi fasilitas, Wayan Wijaya mengaku cukup representatif. Selain itu, pedagang sudah di zonasi per lantai. "Kami rasa sudah adil penempatan pedagang. Hanya saja, ukuran tempat memang agak kecil," jelasnya.
Terkait imbauan Gubernur Bali Wayan Koster agar meniadakan tawar menawar, menurut Wayan Wijaya sulit diterapkan. Hanya saja, para pedagang sudah sepakat untuk tidak memasang harga terlampau tinggi.
"Tawar menawar kami rasa akan tetap terjadi. Tapi sesuai pasaran lah," ujarnya.
Dijelaskan Wayan Wijaya, Pasar Seni Sukawati ini terdiri dari 4 lantai untuk berjualan. Lantai dasar untuk jenis lukisan dan souvenir, lantai 1 sampai 3 pedagang jenis kain.
"Lantai dasar souvenir dan lukisan. Lantai 1 sampai 3 jenis kain," jelasnya.
Kata Wayan Wijaya, aktivitas jual-beli resminya akan dimulai serentak pada Redite Pon Julungwangi, Minggu (28/3) bertepatan dengan rahina Purnama Sasih Kedasa.
"Selama beberapa hari ini, pedagang masih kemas-kemas. Informasi yang kami terima, resmi buka nanti pas Purnama Kedasa ini," jelasnya.
Reporter: bbn/gnr