BKKBN Bali Sampaikan Pesan Pentingnya Pendataan Keluarga Lewat Bondres
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BULELENG.
Pemerintah mempunyai program besar untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk seluruh tanah air. Program-program tersebut tidak mungkin berhasil tanpa diawali data yang akurat tentang kondisi penduduk itu sendiri.
Khusus di tahun 2021, pemerintah melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bakal menggelar Pendataan Keluarga (PK) serentak mulai 1 April-31 Mei 2021 denan sasaran 85 juta kepala keluarga (KK) di seluruh Indonesia. Perwakilan BKKBN di daerah-daerah tengah gencar melakukan sosialisasi ke masyarakat.
Seperti halnya yang dilakukan Perwakilan BKKBN Provinsi Bali. Sejak tanggal 22 hingga 31 Maret 2021, Perwakilan BKKBN Provinsi Bali menggandeng mitra strategis, Komisi IX DPR RI dan mitra lainnya gencar turun ke sejumlah desa yang tersebar di Kabupaten Buleleng.
Menariknya, BKKBN Bali menggunakan bondres sebagai media sosialisasi. Bondres adalah salah satu drama tari tradisional Bali yang melibatkan beberapa pemain dengan menggunakan topeng. Sejak dulu, kesenian bondres dijadikan ajang menyampaikan pesan, serta kritik sosial terhadap isu-isu yang sedang hangat, tentunya dibalut banyolan segar.
BKKBN Bali dan anggota Komisi IX DPR RI I Ketut Kariyasa Adnyana menggandeng seka Bondres Nong-Nong Kling dari Buleleng. Seka bondres yang beranggotakan empat personel diajak safari keliling desa di Buleleng dengan tema "Sosialisasi Penguatan Pendataan Keluarga dan Kelompok Sasaran Bangga Kencana Bersama Mitra Komisi IX 2021.
Bondres sengaja ditampilkan di bagian akhir, setelah seluruh nara sumber memaparkan materi. Tujuannya, untuk mengingatkan antusiasme masyarakat untuk memberikan data yang sebenar-benarnya saat pendataan keluarga serentak. Upaya yang dilakukan BKKBN Bali tampaknya tidak sia-sia.
Buktinya, saat sosialisasi di Desa Sepang Kelod, Kecamatan Busungbiu, Buleleng dan Desa Manggis Sari, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Sabtu (27/3), puluhan masyarakat yang hadir sangat antusias mendengarkan pesan para seniman tradisi tersebut.
Gelak tawa dibalik masker ibu-ibu meledak ketika pemain bondres mengeluarkan banyolan. Namun, tawa itu berubah menjadi tatapan mata serius saat para pemain menyampaikan materi tentang pentingnya pendataan keluarga.
Seorang ibu asal Desa Sepang, Dewa Ayu Kade, mengakui, pesan atau ajakan yang disampaikan lewat kesenian bondres lebih melekat dalam ingatan masyarakat.
"Kalau disampaikan lewat kesenian yang lucu, tentu tidak membosankan," kata dia.
Pelibatan seniman lokal dalam berbagai kegiatan patut diapresiasi semua pihak. Selain sebagai upaya pelestarian kesenian warisan leluhur, para seniman juga kecipratan sedikit rezeki untuk menyambung hidup, serta biaya perawatan perangkat pentas mereka.
Reporter: bbn/adv