Politeknik Pariwisata Bali (Poltekpar Bali) sebagai salah satu perguruan tinggi pariwisata terbaik di Bali berkomitmen mengaplikasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Salah satunya adalah melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Poltekpar Bali berkomitmen untuk dapat berbagi wawasan dan mengabdi dalam mengembangkan desa wisata khususnya di Bali. Salah satu desa wisata yang menjadi sasaran pengabdian Poltekpar Bali adalah Desa Wisata Gunung Salak. Desa Wisata Gunung Salak merupakan salah satu desa wisata yang memiliki potensi daya tarik wisata terutama potensi alam yang luar biasa. Desa yang terletak di Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan ini telah diresmikan sebagai desa wisata sejak tahun 2017 lalu. 

Desa Wisata Gunung Salak masih mencari racikan yang pas untuk dapat memaksimalkan tidak hanya potensi alamnya, namun juga potensi sumber daya manusia (SDM). Poltekpar Bali sebagai lembaga pendidikan vokasi di bidang pariwisata mengamati terdapat berbagai tantangan dalam mengelola desa wisata di Desa Gunung Salak. Salah satu permasalahan yang diamati adalah kurangnya pemahaman dan keterampilan masyarakat desa dalam pelayanan dan pengelolaan akomodasi. Sebagai desa wisata, Desa Gunung Salak telah memiliki beberapa villa dan homestay, namun dari segi pelayanan masih perlu dimaksimalkan. Dilaterbelakangi hal tersebut, Program Studi Manajemen Divisi Kamar (MDK) Poltekpar Bali menggelar ‘Pelatihan Layanan Divisi Kamar Bagi Masyarakat Sadar Wisata di Desa Gunung Salak’.

Adapun tujuan kegiatan yaitu memberikan pemahaman lebih mendalam mengenai lingkup layanan divisi kamar, front office, serta housekeeping, memberikan pelatihan kegiatan florist, penyiapan dan pembersihan ruangan, laundry, dan penyiapan tamu check-in. Ketua pelaksana kegiatan, Putu Gede Eka Darmaputra, SE.,M.Si, melaporkan kegiatan pelatihan layanan kamar merupakan tindak lanjut dari hasil observasi oleh tim Prodi MDK yang dilaksanakan Oktober 2020 lalu. Kegiatan PKM Prodi MDK tersebut dilatarbelakangi oleh masih kurangnya pemahaman dan keterampilan masyarakat terhadap dunia hospitality terlebih lagi dengan masalah kebersihan, kewirausahaan, laundry dan administrasi di front office. 

Kegiatan pembukaan PKM Prodi MDK Poltekpar Bali dilaksanakan pada Selasa, 6 April 2021 di Balai Ecoturismo Desa Gunung Salak. Sebanyak 30 peserta mengikuti kegiatan pelatihan meliputi pelaku wisata, karyawan villa dan homestay, masyarakat sadar wisata dan juga mantan karyawan hotel yang terkena dampak Covid-19. Kepala Desa Gunung Salak, I Wayan Wija, memberikan sambutannya terkait kondisi Desa Gunung Salak. 

“Desa Gunung Salak memiliki potensi wisata yang unik dimana desa dikelilingi oleh 11 mata air. Namun, meskipun potensi alam melimpah, perlu adanya pengembangan pelayanan masyarakat sehingga saya sangat mengapresiasi kegiatan ini karena telah membawa program pelatihan ini ke Desa Gunung Salak”. 
Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Poltekpar Bali, Drs. I Gst Agung Suprastayasa, MA, memberikan sambutan kegiatan pelatihan pelayanan kamar di Desa Gunung Salak. Beliau mengungkapkan dengan program pelatihan ini diharapkan masyarakat Desa Gunung Salak dapat bangkit dari kondisi pariwisata yang terpuruk karena pandemi Covid-19. 

Beliau mengungkapkan “Melalui kegiatan ini masyarakat desa dapat berperan aktif dalam mengembangkan pariwisata di Desa Gunung Salak secara berkelanjutan baik di sektor sumber daya alam (SDA), sosial budaya maupun ekonomi”. 

Kegiatan pelatihan akan berlangsung selama dua hari pada 6-7 April 2021. Adapun materi kegiatan meliputi Program Pengembangan Pariwsiata di Desa Gunung Salak, Praktek Kantor Depan, Demo Pencatatan Tabel Pemesanan Kamar, Praktek Housekeeping, Praktek Dasar Laundry, Praktek Dasar Florist, Demo Florist, dan Praktek Penyiapan Ruangan. Kegiatan pelatihan memadukan pemaparan teori dan juga praktek. Pada pelatihan merangkai bunga, peserta diberikan penjelasan terkait dasar-dasar merangkai bunga, jenis bunga serta manfaat rangkaian bunga di bidang hospitaliti dan selanjutnya peserta diberikan kesempatan untuk membuat rangkaian bunga dari janur dan juga bunga lainnya seperti bunga krisan, bunga mawar, leather leaf, daun andong dan bunga gemitir. 

Selain itu, teori dan praktek making bed dan teknik pembersihan juga diberikan kepada peserta. Peserta merasakan sendiri bagaimana making bed yang baik dan benar sesuai dengan standar hotel serta peserta memahami bagaimana teknik membersihkan ruangan yang sesuai serta pengenalan alat-alat kebersihan sesuai standar di hotel.

Materi pelatihan juga merambah ke area kantor depan (front office) dimana peserta mencoba sendiri bagaimana menyambut tamu dengan baik dan benar. Salah satu peserta pelatihan, Dewi dari Banjar Kemetug, mengungkapkan perasaan gembira telah mengikuti kegiatan pelatihan. 

“Saya senang sekali bisa ikut karena saya punya ilmu baru tentang merangkai bunga seperti di hotel, cara ‘making bed’, cara membersihkan ‘restroom’ dan menyambut tamu di ‘front office’, apalagi pelatihan diberikan langsung oleh dosen-dosen dari Prodi MDK dari Poltekpar Bali”.  Diharapkan kegiatan pelatihan dapat memberikan pengetahuan dan juga pemahanan bagi peserta pelatihan dalam mengembangkan Desa Gunung Salak sebagai salah satu destinasi pariwisata unggul di Tabanan.