search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tanggapi Kelas Orgasme di Bali, MUI: Seksualitas Tidak Perlu Diajarkan ke Masyarakat
Minggu, 9 Mei 2021, 11:00 WITA Follow
image

bbn/MUI

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Waketum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengkritik bisnis 'kelas orgasme' yang dikabarkan berada di Bali. MUI menyebut 'kelas orgasme' itu tidak sesuai dengan budaya Indonesia.

"Ini tidak sesuai dengan budaya kita. Jadi mereka menciptakan sesuatu yang baru yang bertentangan dengan budaya dan agama," ujarnya dikutip detikcom, Kamis (6/5/2021).

Menurut Anwar, seksualitas merupakan sesuatu yang fitrah sehingga tidak perlu diajarkan ke masyarakat. Anwar tak melihat adanya kecocokan antara 'kelas orgasme' dan budaya bangsa Indonesia. Anwar khawatir 'kelas orgasme' menjadi wadah untuk berbuat maksiat. Salah satunya LGBT.

"Kan bisa orgasme dilakukan secara sesama jenis, yang kedua juga bisa berganti-ganti pasangan, ganti-ganti suasana, tukar-menukar pasangan," imbuh Anwar.

"Jadi kebahagiaan itu kan adanya itu di hati, saling pengertian di antara dua pihak dan melihat hubungan seksual itu bagai sesuatu yang suci, sesuatu yang mulia, hubungan seksual itu dilakukan di dalam hubungan yang resmi, yang halal. Sehingga akan diberkahi oleh Allah. Kalau diberkahi, akan diberikan nikmat," lanjutnya.

Sebelumnya diberitakan, acara 'kelas orgasme' tersebut ditawarkan melalui situs eventbrite.com dengan tagline 'Tantric Full Body Orgasm'. 'Kelas orgasme' ini menawarkan harga 20 euro dan bakal dilaksanakan pada 8 Mei 2021 pada pukul 10.00-18.00 Wita.

Hingga saat ini belum diketahui identitas penyelenggara 'kelas orgasme' tersebut. Namun, dari informasi yang beredar, acara itu bakal dilaksanakan di Karma House Tattoos, tepatnya di Jalan Penestanan Nomor 8, Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali.

Dalam penawaran yang ditulis melalui situs tersebut, kelas orgasme ini juga bakal dibuatkan video. Video yang dibuat akan digunakan untuk memasarkan acara tersebut di Eropa.

Polisi sudah mengecek ke lokasi. Saat dicek, lokasi tersebut ternyata telah tutup sejak masa pandemi COVID-19 dan saat ini sedang direnovasi.

"Yang di lokasinya itu sudah tutup sejak pandemi COVID-19 ini. Kemudian di lokasi tersebut juga itu sedang renovasi juga, jadi tidak ada buka. Itu hasil pengecekan (dan) koordinasi dengan owner-nyalah," kata Kapolres Gianyar AKBP Dewa Made Adnyana.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami