search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
SE PHDI-MDA Bali, Pemangku Wajib Tes Swab Sebelum Upacara
Selasa, 10 Agustus 2021, 12:15 WITA Follow
image

beritabali/ist/Pembatasan pelaksanaan Upacara Panca Yadnya di Bali.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali dan Majelis Desa Adat (MDA) Bali mengeluarkan Surat Edaran (SE) Bersama dengan Nomor: 076/PHDI-BaIi/VIII/2021 dan Nomor: 008/SE/MDA-Prov Bali/VIII/2021 tentang Pembatasan Pelaksanaan Upacara Panca Yadnya dalam Masa Gering Agung Covid-19 di Bali.

Latar belakang dikeluarkannya SE pada Senin (9/8/2021) ini karena masih tinggi dan ganasnya penularan virus varian Delta COVID-19 di Provinsi Bali ditandai dengan semakin meningkatnya kasus baru COVID-19, tingkat kesembuhan yang menurun, dan angka kematian yang cenderung meningkat.

Sehingga perlu dilakukan upaya pembatasan kegiatan yang berpotensi menimbulkan penularan virus varian Delta COVID-19 demi keselamatan dan kerahayuan bersama serta menyelamatkan jiwa Krama Bali.

Tujuan dari SE adalah melindungi alam, krama, dan Kebudayaan Bali agar tetap Rajeg, sehingga tatanan kehidupan Krama Bali bisa cepat normal kembali. Meningkatkan    kesadaran bahwa    penanganan Gering Agung COVID-19 merupakan tanggung jawab bersama; dan mempercepat pemutusan mata rantai penularan virus varian Delta COVID-19.

Parisada Hindu Dharma Indonesia Provinsi Bali Bersama Majelis Desa Adat Provinsi Bali dengan ini membatasi Pelaksanaan Upacara Panca Yadnya Dalam Masa Gering Agung COVID-19 di Provinsi Bali, sebagai berikut.

A.    Dewa Yadnya

1.    Piodalan 

Piodalan dapat dilaksanakan dengan pembatasan sangat ketat,yaitu:

a.    Hanya Ngaturang Piodalan Alit,
b.    Hanya dilaksanakan oleh Pamangku dan Prajuru Pura, dengan jumlah paling banyak 10 (sepuluh)orang;
c.    Krama melaksanakan persembahyangan NgayenglNgubeng dari Sanggah Merajan masing-masing;
d.    Pamangku dan Prajuru Pura yang melaksanakan acara piodalan wajib 
e.    mengikuti uji swab berbasis PCR/swab Antigen sehari sebelum acara dengan hasil negatif:
f.    Uji Swab dilaksanakan oleh Puskesmas setempat dan difasilitasi oleh Satgas Gotong Royong Bersama Relawan Desa/Kelurahan;
g.    Tidak diiringi Seni Wali/Wawalen, seperti Gamelan dan Sasolahan,
h.    Pengawasan dilaksanakan oleh Pacalang, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa.

2.    Khusus untuk piodalan Bhatari Rambut Sedana pada hari Rabu tanggal 11 Agustus 2021 (Buda Wage, Klawu)

a.    Hanya Ngalurang Piodalan Alit
b.    Piodalan di Kantor, di Pasar, di Toko, dan di tempat lainnya hanya dilaksanakan oleh Pamangku saja.
c.    Krama Panyungsung Panyiwi melaksanakan persembahyangan Ngayeng, Ngubeng dari Sanggah Merajan masing-masing;
d.    Tidak diiringi Seni Wali, Wawalen, seperti Gamelan dan Sasolahan,'
e.    Pengawasan dilaksanakan oleh Pacalang, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa.

3.    Melaspas, Ngenteg Linggih, dan Sejenisnya

a.    Disarankan untuk ditunda sampai kondisi Pandemi COVID-19 sudah dinyatakan melandai oleh Pemerintah Daerah;
b.    Apabila telah melaksanakan rangkaian upacara Melaspas, Ngenteg Linggih, dan sejenisnya agar pelaksanaannya diatur sebagai berikut:
1)    Pelaksana upacara dibatasi hanya Pamangku, Prajum, Serati,dan Kasinoman paling banyak 15 (lima belas) orang;
2)    Krama Panyungsung Panyiwi melaksanakan persembahyangan Ngayeng Ngubeng dari Sanggah Merajan masing-masing;
3)    Pamangku dan Prajuru Pura yang melaksanakan upacara wajib mengikuti uji swab berbasis PCR/swab Antigen sehari sebelum acara dengan hasil negatif;
4)    Uji Swab dilaksanakan oleh Puskesmas setempat dan difasilitasi oleh Satgas Gotong Royong Bersama Relawan Desa/Kelurahan;
5)    Tidak diiringi Seni Wali/Wawalen, seperti Gamelan dan Sasolahan.
c.    Pengawasan dilaksanakan oleh Pacalang, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa.

B.    Rsi Yadnya, Pawintenan, Munggah Bhawati Jero Gede dan Padiksaan

Pelaksanaannya ditunda sampai kondisi Pandemi COVID-19 sudah dinyatakan melandai oleh Pemerintah Daerah.

C.    Pitra Yadnya
1.    Bagi krama yang    meninggal dunia    agar dilaksanakan upacara
Mendem/Makingsan di Pertiwi atau makingsan di Geni dengan ketentuan:
a.    Hanya melibatkan orang yang terkait langsung dengan pelaksanaan upacara paling banyak 15 (lima belas)orang;
b.    Peserta yang menjadi pelaksana upacara wajib mengikuti uji swab berbasis PCR/swab Antigen sehari sebelum acara dengan hasil negatif
c.    Uji Swab dilaksanakan oleh Puskesmas setempat dan difasilitasi oleh Satgas Gotong Royong Bersama Relawan Desa/Kelurahan;
d.    Pengawasan dilaksanakan oleh Pacalang, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa.

2.    Upacara Ngaben, Mamukur, dan Maajar-ajar perseorangan atau kinembulan yang baru dalam tahap perencanaan agar ditunda sampai kondisi Pandemi COVID-19 sudah dinyatakan melandai oleh Pemerintah Daerah.

3.    Upacara Ngaben, Mamukur, dan Maajar-ajar perseorangan yang tahapannya sudah berjalan dapat tetap dilaksanakan dengan ketentuan
Sebagai berikut:
a.    Hanya melibatkan orang yang terkait langsung dengan pelaksanaan Upacara paling banyak 15 (lima belas) orang.
b.    Peserta yang menjadi pelaksana upacara wajib mengikuti uji swab berbasis PCR/swab Antigen sehari sebelum acara dengan hasil negati
c.    Uji Swab dilaksanakan oleh Puskesmas setempat dan difasilitasi oleh Satgas Gotong Royong Bersama Relawan Desa/Kelurahan;
d.    Pengawasan dilaksanakan oleh Pacalang, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa.

4.    Upacara Ngaben, Mamukur, dan Maajar-ajar kinembulan yang tahapannya sudah berjalan dapat tetap dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a.    Panitia pelaksana harus berkoordinasi dan berkonsultasi dengan Satgas
    COVID-19 di Kabupaten/Kota setempat;
b.    Hanya melibatkan orang yang terkait langsung dengan pelaksanaan Upacara paling banyak 2 (dua) orang per sawa/sekah/puspa;
c.    Peserta yang menjadi pelaksana upacara wajib mengikuti uji swab berbasisPCR/swab Antigen sehari sebelum acara dengan hasil negatif,
d.    Uji Swab dilaksanakan oleh Puskesmas setempat dan difasilitasi olehSatgas Gotong Royong Bersama Relawan Desa/Kelurahan; dan
e.    Pengawasan dilaksanakan oleh Pacalang, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa.

D.    Manusa Yadnya
1.    Nyambutin, Nelu Bulanin, dan Otonan Dapat dilaksanakan dengan pembatasan sangat ketat, yaitu:
a.    Hanya melibatkan orang yang terkait langsung dengan pelaksanaanUpacara paling banyak 15 (lima belas) orang:
b.    Peserta yang menjadi pelaksana upacara wajib mengikuti uji swab berbasis PCR/swab Antigen sehari sebelum acara dengan hasil negatif,
c.    Uji Swab dilaksanakan oleh Puskesmas setempat dan difasilitasi oleh Satgas Gotong Royong Bersama Relawan Desa/Kelurahan;
d.    Pengawasan dilaksanakan oleh Pacalang, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa.

2.    Menek Kelih/Ngaraja Sewala, dan Matatah
        Pelaksanaannya ditunda sampai kondisi Pandemi COVID-19 sudah dinyatakan melandai oleh Pemerintah Daerah.

3.    Pawiwahan
a.      Pelaksanaannya ditunda sampai kondisi Pandemi COVID-19 sudah dinyatakan melandai oleh Pemerintah Daerah.
b.      Dalam hal sama sekali tidak bisa ditunda, maka pelaksanaannya dengan ketentuan:
1)    Hanya dengan Upacara Makala-Kalaan/Mabyakaonan
2)    Hanya melibatkan orang yang terkait langsung dengan pelaksanaan upacara paling banyak 15 (lima belas) orang:
3)    Peserta yang melaksanakan upacara wajib mengikuti uji swab berbasis PCR/swab Antigen sehari sebelum acara dengan hasil negatif,

4)    Uji Swab dilaksanakan oleh Puskesmas setempat dan difasilitasi oleh Satgas Gotong Royong Bersama Relawan Desa/Kelurahan;
5)    Dilarang melaksanakan resepsi;
6)    Pengawasan dilaksanakan oleh Pacalang. Bhabinkamtibmas, Babinsa.

E.    Butha Yadnya
1.    Pelaksanaannya disarankan ditunda sampai kondisi Pandemi COVID-19 sudah dinyatakan melandai oleh Pemerintah Daerah.
2.    Dalam hal sama sekali tidak bisa ditunda, maka pelaksanaannya dengan ketentuan:
a.    Hanya melibatkan orang yang terkait langsung dengan pelaksanaan upacara paling banyak 15 (lima belas) orang:
b.    Peserta yang menjadi pelaksana upacara wajib mengikuti uji swab berbasis PCR/swab Antigen sehari sebelum acara dengan hasil negatif,
c.    Uji Swab dilaksanakan oleh Puskesmas setempat dan difasilitasi oleh Satgas Gotong Royong Bersama Relawan Desa/Kelurahan;
d.    Pengawasan dilaksanakan oleh Pacalang, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa.

PHDI dan MDA Bali memohon kepada Krama Bali agar melaksanakan dengan seba dengan setulus-tulusnya, dengan selurus-lurusnya, tertib, disiplin, rasa tanggung jawab.

Selain itu juga meminta kepada Pangdam IX/Udayana dan Kapolda Bali beserta jajaran sampai tingkat Desa/Kelurahan agar ikut berperan aktif mendukung pelaksanaan Surat Edaran ini.

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami