search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Dampak Kelebihan Kapasitas Lapas, Pengawasan Kurang Maksimal
Senin, 11 Oktober 2021, 17:20 WITA Follow
image

beritabali/ist/Plt Kepala BNN Kabupaten Badung, Anak Agung Gde Mudita.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Plt Kepala BNN Kabupaten Badung, Anak Agung Gde Mudita menyebut, sebagian besar kapasitas lapas di seluruh Indonesia umumnya dan Bali khususnya telah overload.

Hal ini berdampak ke pengawasan yang menjadi kurang maksimal. Selain itu, juga akan berpengaruh pada mental para narapidana.

"Jika melihat beberapa kondisi lapas di beberapa daerah di Bali kapasitasnya sebagian telah over juga. Sehingga, akan meyebabkan pengawasan menjadi tidak maksimal," Jelasnya, Senin, (11/10) di Badung.

Sebagai contohnya, saat ini kondisi di lapas Kerobokan, Badung kurang lebih 70 persen penghuni lapas terlilit masalah Narkotika yang nantinya berdampak kurang baik bagi penghuni lapas.

"Karena dengan kondisi tersebut misalnya sempat ada beberapa Narapidana pernah kenal narkotika dan masuk LP. Yang awalnya narapidana tersebut hanya sebagai kurir akan tetapi selanjutnya malah meningkat menjadi penjual atau pemasok," bebernya.

Dia sangat berharap LP bersih dari kegiatan Narkoba. "Tentu semua tergantung dari para pelaku-pelaku tindak kejahatan tersebut," ucapnya.

Melihat kondisi tersebut menurutnya Kabupaten Badung khususnya dapat secepat mungkin membuat tempat atau rumah rehabilitasi khususnya bagi para korban Narkotika.

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami