search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Demi Klaim Asuransi Rp43 Miliar, Pria Tabrakkan Diri ke Kereta Api
Jumat, 12 November 2021, 14:15 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Demi Klaim Asuransi Rp43 Miliar, Pria Tabrakkan Diri ke Kereta Api

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Seorang pria di Hongaria yang sengaja menabrakkan diri ke kereta api demi mendapatkan uang asuransi Rp43 miliar akhirnya ditahan polisi.

Pengadilan Hongaria mengatakan bahwa Sandor Cs sengaja menabrakkan diri demi mengklaim asuransi.

Insiden itu terjadi pada tahun 2014 di desa Nyircsaszari, Hungaria. Sejak saat itu, Sandor menghadapi pengawasan dari pihak berwenang.

Pihak berwenang kemudian curiga setelah Sandor langsung mengambil 14 polis asuransi jiwa berisiko tinggi senilai 2,3 juta poundsterling (Rp43 miliar).

Sandor mengklaim bahwa dia akhirnya mengambil polis asuransi tersebut setelah menerima nasihat keuangan dari seseorang.

Istri Sandor kemudian mengajukan klaim asuransi langsung setelah kejadian tersebut, namun ditolak.

Pihak asuransi menduga bahwa Sandor sengaja mencederai dirinya sendiri dengan cara menabrakkan diri ke kereta.

Sandor menolak dugaan tersebut dan mengklaim bahwa dia menginjak pecahan kaca yang mengakibatkan dia jatuh dan ditabrak kereta. Insiden itu mengakibatkan Sandor harus diamputasi kedua kakinya dari lutut ke bawah.

Penyelidikan yang telah berlangsung selama tujuh tahun ini diperumit oleh fakta bahwa kondektur kereta mengubah ceritanya.

Awalnya, kondektur menyatakan bahwa Sandor jatuh tetapi kemudian mengklaim bahwa dia sengaja menabrakkan dirinya ke depan kereta.

Kasus ini diakhiri dengan Sandor menerima hukuman penjara dua tahun ditangguhkan dan perintah untuk mengganti biaya hukum 4.725 poundsterling (Rp90,3 juta).

"Saya menemukan keputusan itu sangat aneh, tentu saja itu tidak seperti yang saya harapkan, saya kecewa," ujar Sandor kepada outlet media Blikk.

"Saya perlu melihat ini sampai akhir karena, sebagaimana adanya, ini tidak benar, dan pengadilan harus merasakan hal yang sama," sambungnya.

Sebelum kejadian, Sandor bekerja di sektor energi dan memasang boiler di dalam dan luar negeri, namun karirnya berakhir ketika ia kehilangan kakinya.

Sandor masih memiliki beberapa klaim asuransi yang tertunda, tetapi mengingat keputusan pengadilan, kemungkinan besar tidak akan dibayar.

Tidak jelas apakah Sandor akan dapat mengajukan banding atas keputusan tersebut.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami