search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bocah SMP Tewas Saat Ngelawang, Ortu Diminta Awasi Anak
Senin, 15 November 2021, 15:55 WITA Follow
image

beritabali/ist/Bocah SMP Tewas Saat Ngelawang, Ortu Diminta Awasi Anak.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Kejadian bocah SMP I Komang Barat Napoleon, 12, yang tewas ditabrak sepeda motor saat Ngelawang ditanggapi Komisioner Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Bali. 

Komisoner KPPAD Bali Made Aryasa mengaku prihatin dan meminta peran orang tua dalam mengawasi anak-anak mesti lebih ditingkatkan lagi. Apalagi, anak-anak melakukan Ngelawang sampai malam. 

"Tadi malam tiang juga menemukan puluhan anak tanpa Prokes mengikuti kegiatan Nglawang Barong di wilayah Tojan Pering Blahbatuh," ujarnya, Senin (15/11). 

Made Aryasa melihat, sama sekali tidak ada pendampingan oleh orang dewasa sekaligus mengawasi dan menjamin perlindungan anak-anak tersebut selama di jalanan. 

"Tiang melihat dengan mata sendiri anak-anak tersebut tidak peduli dengan padatnya lalu lintas bahkan tidak ada penerangan di jalanan yang cukup gelap," jelas komisioner asal Desa Mas, Ubud ini. 

Syukur kegiatan yang di area Blahbatuh tersebut tidak ada kejadian kecelakaan atau kekerasan lainnya terhadap anak-anak. 

"Tetapi kejadian kecelakaan yang memakan korban meninggal ini betul-betul sangat menyedihkan dan menjadi peringatan keras para orang tua," tegasnya. 

Termasuk kepekaan masyarakat dan juga aparat keamanan wilayah adat maupun kepolisian agar kejadian tersebut dijadikan tamparan positif untuk meningkatkan perhatian. 

"Kebetulan saya sebagai Komisioner bidang Pendidikan, kegiatan Kebudayan dan kegiatan waktu luang, sangat relevan dengan masalah seperti tersebut karena wadah dan tujuan positif kegiatan Ngelawang Barong Bangkung tercederai oleh pengabaian lingkungan masyarakat dengan membiarkan anak-anak tanpa ada pengawasan," ujarnya. 

Namun demikian, Made Aryasa sangat mendukung berbagai kegiatan positif bidang Seni Budaya dan mengisi waktu luang saar liburan hari raya sekaligus sebagai bagian pelestarian Budaya Bali seperti Barong Nglawang ini. 

"Yang penting diingatkan dengan tegas agar mengajak pendamping dan pengawas yg dewasa untuk menjamin keamanan dan keselamatan Anak dan kegiatannya," pintanya. 

Buat orang tua dan masyarakat khususnya pejabat dan petugas keamanan tingkat banjar dan desa adat, Aryasa menghimbau agar ikut memberikan pengawasan dan keamanan untuk kegiatan anak-anak seperti ini agar tidak terulang lagi kejadian yang sama atau bahkan ada potensi bentuk kekerasan lainnya seperti ada anak-anak yang minum mabuk dan berkelahi.

Reporter: bbn/gnr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami