search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Oknum Jaksa Diduga Tipu Peserta CPNS Ratusan Juta Rupiah
Senin, 27 Desember 2021, 21:05 WITA Follow
image

beritabali/ist/Oknum Jaksa Diduga Tipu Peserta CPNS Ratusan Juta Rupiah.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

EP, oknum jaksa yang berdinas di Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB dilaporkan ke Polresta Mataram. Pasalnya, EP diduga melakukan penipuan dalam kasus rekrutmen CPNS di lingkup Kanwil Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) NTB.

Kasat Reskrim Polresta Mataram, Kompol Kadek Adi Budi Astawa dikonfirmasi membenarkan telah menerima laporan korban penipuan oknum Jaksa dengan inisial EP.

"Korbannya adalah ME, warga Kuripan, Kabupaten Lombok Barat," kata Kompol Kadek Adi, Senin (27/12).

Berawal di rumah dinas Kejati NTB, korban menyerahkan uang muka Rp60 juta kepada oknum Jaksa EP pada pertengahan 2019 lalu. Adapun total korban menyerahkan uang kepada terlapor sebanyak Rp160 juta. Uang itu diserahkan secara bertahap. 

Selang sebulan setelah menyerahkan uang muka,  terlapor kembali meminta uang Rp 50 juta dengan alasan agar SK cepat diproses dan segera keluar.

 Beberapa bulan kemudian terlapor kembali meminta uang ke korban dengan nominal Rp 50 juta, dengan alasan agar korban tidak terlalu banyak bebannya nanti ketika SK sudah keluar.

Tidak lama setelah itu turun pengumuman kelulusan CPNS di Kanwil  Kemenkumham NTB. Dari daftar peserta yang lulus ternyata tidak ada nama korban. Atas hal itu korban meminta uangnya kembali kepada terlapor. 

Hanya saja terlapor tidak mempunyai itikad baik. Setelah beberapa upaya mediasi dilakukan, tetap tidak ada titik temu, sehingga korban melaporkan hal tersebut ke polisi.

Reskrim Polresta Mataram sudah mengagendakan memanggil para pihak untuk diklarifikasi. Baik itu pelapor, saksi-saksi hingga terlapor. Dan  Senin (27/12) sudah mulai dilakukan pemeriksaan.

Reporter: bbn/lom



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami