Sekaa Teruna di Tabanan Masih Ragu Soal Pembuatan Ogoh-ogoh
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, TABANAN.
Meski sudah ada lampu hijau soal pembuatan Ogoh-ogoh menjelang Nyepi 2022, tapi beberapa kelompok pemuda di Tabanan masih ragu untuk menghasilkan karya Ogoh-ogoh.
Seperti yang disampaikan Kesekretariatan adat Desa Kelating, Dewa Nyoman Anggara Wijaya Putra mengatakan, adanya sinyal diizinkannya kembali pengarakan ogoh-ogoh pada hari raya Nyepi tahun ini tentu sangat disambut baik oleh para generasi muda.
Apalagi perayaan hari raya Nyepi di Bali tentu tidak bisa lepas dari tradisi pengarakan ogoh-ogoh yang dilakukan sehari jelang Nyepi. Tak ingin kondisi ini justru menjadi bumerang di tengah kondisi pandemi yang saat ini masih ‘dihantui’ varian baru Omicrom, pihak desa adat sangat berhati-hati dalam pelaksanaannya.
“Setelah adanya surat edaran tersebut, para yowana di masing masing banjar telah mengadakan rapat, dengan keputusan akan membuat dan melakukan pengarakan ogoh-ogoh dengan syarat dan ketentuan yang sudah diberlakukan oleh Provinsi, namun dikarenakan kondisi saat ini berhadapan dengan virus, kelanjutannya belum diketahui akan seperti apa,”terangnya, Senin (10/1).
Dewa Anggara mengatakan, para yowana khususnya di Desa Kelating masih ragu untuk pengerjaan Ogoh-ogoh secara maksimal, karena ditakutkan surat edaran diijinkannya pengarakan Ogoh-ogoh kemungkinan bisa saja dicabut jika virus varian terbaru menyebar pesat.
“Itu yang kami khawatirkan, cuma untuk Ogoh-ogoh para yowana sepakat akan membuat. Hanya kapasitas penonton dikurangi, termasuk juga Ogoh-ogoh yang kita buat tentunya dengan sistem deadline mepet,” ujarnya.
Hal senada disampaikan perwakilan Karang Taruna desa Gadungan, Putu Arya Wiguna yang mengatakan dirinya bersama rekan-rekan lainnya tentu berharap saat pengerupukan tahun ini bisa kembali menggelar ogoh-ogoh. Hanya saja untuk kepastiannya apakah akan dilaksanakan atau tidak di wilayah desa Gadungan, masih akan dirapatkan kembali pada tanggal 16 Januari mendatang.
“Kami masih ragu juga, satu sisi besar harapan kami bisa kembali menggelar arak ogoh-ogoh pada pengerupukan tahun ini, karena beberapa banjar masih menyimpan ogoh-ogoh lama dan ada juga yang sudah dibakar,” jelasnya.
Reporter: bbn/tab